Bek jakung Timnas Indonesia yang bermain di Liga Inggris, Elkan Baggott, mungkin menghadapi hambatan dalam menembus Premier League bersama Ipswich Town musim depan.
Kabar tersebut terkait dengan regulasi yang dapat menghalangi penampilannya di pentas bergengsi tanah inggris tersebut.
Sebelumnya, Ipswich Town, klub yang dibela Elkan Baggott, baru saja memastikan promosi ke Premier League setelah menyelesaikan musim di posisi kedua Divisi Championship.
Kembalinya klub ini ke liga utama Inggris setelah hampir dua dekade lamanya merupakan pencapaian yang patut diapresiasi.
Bagi Elkan Baggott, keberhasilan ini tak lepas dari peran pentingnya meskipun sepanjang musim dia bermain dengan status dipinjamkan di Bristol Rovers.
Bagaimanapun, meski telah membangun reputasi di Ipswich Town, Elkan Baggott kini menghadapi dilema yang mempertanyakan kemungkinannya tampil di Premier League musim depan.
Tetapi, apakah semua pintu telah tertutup baginya? Mari kita telusuri lebih dalam.
Pertama-tama, pilihan Elkan Baggott untuk mewakili Timnas Indonesia sebagai karier internasionalnya membuka tantangan baru.
Regulasi Premier League menegaskan bahwa hanya pemain dari negara dengan peringkat FIFA minimal 70 dalam dua tahun terakhir yang memenuhi syarat untuk bermain di liga tersebut.
Di saat yang sama, Timnas Indonesia berada di peringkat 134 FIFA, jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan.
Namun, ada jalan keluar yang mungkin bisa diambil Baggott.
Saat ini Elkan Baggott dapat mendaftar sebagai pemain kuota homegrown.
Pada aturan Premier League, setiap klub diwajibkan mendaftarkan delapan pemain dengan status homegrown dari total 25 pemain dalam skuad utama.
Status ini didasarkan pada afiliasi pemain dengan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) selama minimal tiga tahun sebelum berusia 21 tahun, tanpa memperdulikan asal negara pemain tersebut.
Uniknya, meskipun Elkan Baggott bukanlah warga negara Inggris, ia tetap dapat memenuhi syarat sebagai pemain homegrown karena keterikatannya dengan FA sejak tahun 2020.