Timnas.co – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) diminta tetap menukangi Timnas jika Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule Mundur pada KLB nanti.
Permintaan itu disampaikan oleh Iwan Bule sendiri. Namun hal itu baru bisa ia sampaikan langsung setelah juru taktik asal Korea Selatan itu balik dari Eropa.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Shin Tae-yong dengan berani akan mundur dari jabatannya jika Iwan Bule mundur. Hal itu dia sampaikan lewat akun instagram pribadinya @shintaeyong7777 12 Oktober lalu.
Ia menilai Iwan Bule orang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia. Shin Tae-yong pun merasa nyaman bekerja dengannya.
Desas desus mundurnya Iwan Bule dan Shin Tae-yong tidak terlepas dari peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang dikenal dengan Tragedi Kanjuruhan.
Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI didesak oleh banyak pihak untuk mundur. Bahkan ada yang menggelar petisi. Iwan diminta mundur karena dinilai orang paling bertanggung jawab atas peristiwa yang merenggut nyawa ratusan orang tersebut.
Sekian lama tidak buka suara, akhirnya Iwan mengomentari hal itu. Shin Tae-yong diminta tetap bertahan di Timnas Indonesia meski dirinya tak lagi menjabat.
Terlebih ada dua tiga ajang besar yang akan dihadapi Timnas Indonesia baik senior maupun U-20 yakni Piala AFF, Piala Asia U-20, dan Piala Dunia U-20.
“Tidak usahlah, kan anak-anak kasihan. Mau Piala Dunia U-20, prestasi ditunggu oleh publik. Biarkan saya sajalah. Shin biar tetap bekerja dengan Timnas kita berlatih,” kata Iwan Bule.
Percepat KLB
Iwan Bule mengungkapkan alasannya mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. KLB sejatinya bisa dilaksanakan apabila 2/3 dari anggota Exco PSSI meminta KLB secara tertulis. Itu sesuai dengan Pasal 34 ayat (2) statuta PSSI.
Namun, mengingat ada dua anggota Exco PSSI yang menuntut KLB Iwan Bule memutuskan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dua anggota tersebut yaitu Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
“Ada surat masuk dari voter ke PSSI dari Solo dan Surabaya yang menurut ketentuan KLB itu belum memenuhi syarat, karena harus 2/3, tapi saya mengambil langkah untuk (KLB) agar kondusif suasana di tubuh sepakbola Indonesia,” kata Iwan Bule.