TIMNAS.CO – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akan beberkan lawan tanding Timnas Indonesia berikutnya di FIFA Matchday usai berlaga dengan skuad Palestina dan Argentina pada hari Jumat, 23 Juni 2023 di konferensi pers Garuda.
Sebelumnya, di sela-sela konferensi pers terkait pembentukan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia di GBK Arena, Jakarta Pusat, Erick Thohir dilempar pertanyaan oleh awak media terkait siapa calon lawan Timnas Indonesia berikutnya di FIFA Matchday.
Namun, menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu enggan menjawab pertanyaan terkait siapa calon lawan yang akan dihadapi Timnas Indonesia di laga persahabatan berikutnya. Pasalnya, momen tersebut hanya difokuskan untuk membahas tentang Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
“Besok pada Jumat, 23 Juni 2023, ada konferensi pers Garuda ya. Jangan semuanya ditanyakan pada hari ini,” kata Erick Thohir, dikutip Timnas.co dari Bola.net pada Jumat (23/6).
Selain menahan jawaban tentang lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Erick Thohir juga tidak berkomentar saat ditanya siapa calon Direktur Teknik PSSI yang baru untuk menggantikan Indra Sjafri.
“Besok ya, Sabar-sabar. Ini yayasan dan wasit dulu,” ucapnya menambahkan.
Didampingi oleh Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali, Ketum Erick Thohir dikabarkan telah berkunjung ke Jerman pada beberapa waktu lalu untuk berburu calon Direktur Teknik, namun belum ada informasi lainnya yang dilantangkan oleh Erick.
Sementara itu, di acara peresmian berdirinya Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia, Erick Thohir juga memaparkan tujuan dari pembangunan badan ini yang secara langsung berada di bawah naungannya sebagai Ketua Yayasan.
“Tugas utama Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia itu untuk membantu mantan-pemain timnas Indonesia dalam hal kesehatan dan sosial. Selain itu, membantu menyiapkan jenjang karier pemain muda setelah bermain,” jelasnya.
Tak hanya itu, menilik keadaan para pemain sepakbola senior yang telah pensiun dan terlupakan membuat Erick Thohir tergerak untuk mendirikan Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia sebagai bukti bahwa PSSI hadir merawat para mantan penggawa yang sempat dielu-elukan pada masa jayanya.