Secara geografis kita tahu, Negara Israel berada di kawasan Asia. Namun mereka memilih bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Ramai penolakan Tim Nasional U-20 untuk bertanding di Indonesia menjadi topik pembahasan yang menarik untuk dibahas.
Berbicara sejarahnya, Israel merupakan salah satu negara pendiri Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 1954. Mereka adalah bagian dari anggota AFC pada 1954 sampai dikeluarkan pada 1974.
Pada tahun 1957, negara-negara Arab yang tergabung di Arab League memboikot Israel atas konfliknya dengan Palestina.
Pada 1974, Kuwait mengajukan pemungutan suara kepada para Anggota AFC terkait nasib Israel di AFC. Dari hasil pemungutan suara terdapat 17 negara sepakat Israel keluar dari AFC, 13 negara ingin Israel tetap bertahan dan 6 negara abstain.
Setelah keluar dari AFC pada 1974, Israel pun bergabung dengan Konfederasi Oceania (OFC) pada 1985. Namun mereka hanya bertahan empat tahun di OFC atau hingga 1889. Meski demikian, Israel tetap bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1990 melalui OFC.
Setelah, 20 tahun Israel terusir dari AFC, akhirnya pada tahun 1994 mereka mendapatkan keanggotaan penuh dari UEFA. Di Eropa, Israel hanya menjadi tim pelengkap. Israel tidak punya prestasi apapun di Piala Dunia maupun Piala Eropa.
Lolosnya Israel di Piala Dunia U-20 2023 adalah satu-satunya prestasi yang mereka raih saat ini selama berada di bawah naungan UEFA.
Di Indonesia sendiri kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 semakin menjadi perdebatan hangat. Semakin banyak pihak-pihak yang menolak Israel bertanding di tanah air pada Mei – Juni 2023 mendatang.
Alasan penolakan itu karena Israel masih menduduki Palestina dan Indonesia sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
Banyaknya perdebatan Israel datang ke Indonesia membuat para petinggi PSSI dan beberapa pecinta olahraga tanah air menyarankan agar olahraga tidak dicampurkan dengan urusan politik.
Posisi PSSI pada Piala Dunia U-20 kali ini hanyalah sebagai penyelenggara, tanpa kehadiran Israel dengan adanya unsur politik akan membuat sanksi persepakbolaan di Indonesia oleh FIFA.