News

Sederet Faktor Indonesia Gagal Menaklukkan Pertahanan Palestina

1415
×

Sederet Faktor Indonesia Gagal Menaklukkan Pertahanan Palestina

Sebarkan artikel ini
Skuad Garuda kobarkan semangatmu
Skuad Garuda kobarkan semangatmu (Sumber: PSSI)

TIMNAS.CO  Indonesia melawan Palestina kini telah berakhir. Permainan tersebut tentunya memberikan kekecewaan tersendiri bagi par penggemar skuad Garuda.

Hal ini lantaran tidak satupun pemain Indonesia berhasil mencetak gol ke gawang Palestina.

Alhasil disebut gagal meraih kemenangan saat berjumpa dengan Palestina. Banyak penggemar berharap lebih mengingat penampilan Timnas Indonesia yang terlihat cukup dominan dan memberikan banyak tekanan bagi .

Namun sayangnya permainan harus berakhir dengan skor berimbang tanpa adanya satu gol. Banyak pihak menilai berbagai faktor yang menjadi alasan kegagalan Timnas garuda dalam mencetak gol dalam permainan yang berlangsung di Gelora Bung Tomo tersebut.

Salah satufaktor yang dinilai menjadi penghambat kemenangan Timnas Indonesia adalah strategi para pemain yang terlalu individual dan tidak bekerjasama dengan tim.

Hal terlihat ketika Yakob Sayuri mendapatkan bola di area kotak penalti lawan namun tidak memberikan umpan silang.

Yakob justru melakukan tembakan ke arah gawang lawan padahal banyak opsi oeeran yang bisa dilakukan Yakob.

Akhirnya Yakob hanya bisa memberikan tembakan yang  meleset dan menghasilkan tembakan sudut yang gagal. 

Selain itu para pemain Timnas Indonesia disebut banyak membuang peluang. Banyak pihak menilai banyak peluang yang ada yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para pemain.

Hal ini terlihat dari statistik selama pertandingan berlangsung. Dari data statistik yang ada Timnas Indonesia diketahui berhasil melancarkan sekitar 12 kali tembakan ke area pertahanan Palestina.

Dari jumlah tersebut enam diantaranya bahkan berhasil mengarah ke area gawang. Namun sayangnya tidak satupun dari tembakan tersebut menciptakan gol bagi Indonesia. 

Poin penting yang juga tidak dimanfaatkan oleh skuad Garuda adalah serangan balik yang tidak optimal. Meskipun Timnas Indonesia tidak menguasai bola sepanjang pertandingan namun banyak yang menilai pemain Indonesia cenderung menerapkan garis pertahanan sedang.