Tiga tahun yang lalu atau tepatnya pada awal 2020, PSSI tengah mengawasi perkembangan tiga pemain diaspora. Mereka adalah Shayne Pattynama, Ragnar Oratmangoen, dan Jay Idzes.
Shayne Pattynama saat itu masih berusia 21 tahun. Sementara Ragnar Oratmangoen masih berusia 22 tahun dan Jay Idzes masih 19 tahun. Ketiganya berposisi sebagai gelandang. Hanya saja Ragnar Oratmangoen lebih menyerang. Shayne Pattynama kini malah bisa bermain di posisi bek kiri.
Tiga tahun berselang, hanya Shayne Pattynama yang akhirnya resmi berstatus sebagai WNI. Rencananya, pemain yang kini membela klub Norwegia, Viking, siap untuk menjalani debut bersama Timnas Indonesia saat laga melawan Palestina atau Argentina.
Namun, kini kabar yang beredar baik Ragnar dan Jay Idzes kembali masuk pantauan pemain yang akan dinaturalisasi. Keduanya juga baru saja menyelesaikan kompetisi tepat seminggu yang lalu.
Jay Idzes sendiri saat masih bermain di kasta kedua Belanda bersama FC Eindhoven tampil cukup menjanjikan. Bahkan saat usianya masih 19 tahun, dirinya sudah mencatatkan 33 penampilan bersama klub tersebut.
Jay Idzes kini berusia 23 tahun dan sudah merasakan bermain di kasta utama Eeredivie Belanda bersama klub Go Ahead Eagles dan mencatatkan 32 penampilan serta satu gol musim ini. Hanya saja, posisi Jay Idzes yang aslinya adalah gelandang bertahan, kali ini berubah menjadi bek tengah. Dan cukup efektif.
Sementara Ragnar Oratmangoen saat ini masih kesulitan bersama FC Groningen. Beda saat dirinya masih bermain untuk Go Ahead Eagles dan SC Cambuur. Ragnar adalah versi muda dari Stefano Lilipaly. Dia gemar merangsek dari sisi kiri lapangan.
Sayangnya di Groningen, Ragnar ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Sehingga sisi eksplosifnya tidak kelihatan. Namun jika melihat statistik, rasanya jahat jika menilai Ragnar pada musim ini main di bawah performanya.
Selian Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen, ada satu lagi pemain diaspora yang berada dalam pantauan. Dia adalah gelandang bertahan milik SC Heerenveen, Thomas Haye.