Timnas.co – Preside FIFA, Gianni Infantino akhirnya tiba di istana Merdeka, Jakarta. Ia disambut Presiden Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi dengan wajah semringah.
Informasi kedatangan Gianni Infantino ke Indonesia sebelumnya telah disampaikan Jokowi secara langsung. Rencananya, kedua Presiden ini akan membahas total dunia sepak bola Indonesia. Terutama soal kisruh Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
“Nanti Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November,” kaya Kokowi, Jumat (7/10) lalu.
Dalam kesemptan itu Jokowi juga memastikan bahwa Indonesi lolos dari jeratan sanksi FIFA sesuai dengan surat yang diterimanya.
Surat tersebut merupakan tindak lanjut dari perbincangan Jokowi dengan Gianni Infantino via telepon usai Tragedi Kanjuruhan pecah.
Poin lain dari surat tersebut ialah pemerintah akan bekerja sama dengan FIFA dan AFC untuk membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.
Bahkan rencananya FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses pembentukan tim transformasi berlangsung.
Tidak ditemani PSSI
Saat menerima Presiden FIFA di Istana Merdeka, Jokowi ditemani oleh dua menteri yakni Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, dan Menteri BUMN, Erick Tohir.
Sayangnya, perwakilan PSSI tidak terlihat sama sekali di ruangan istana merdeka.
Mengomentari hal itu, Jokowi menegaskan bahwa pertemuannya dengan Gianni Infantino tidak ada urusannya dengan PSSI.
“PSSI nanti urusannya FIFA. Tadi urusan FIFA dengan pemerintah,” kata Jokowi.
Total selama 2 jam Gianni Infantino berdiskusi baik dengan Jokowi maupun dengan Menpora dan Menteri BUMN. Secara detail, diskusi kedua pihak mengenai persepakbolaan Indonesia ke depan.
“Saya berdiskusi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino tertutup selama 30 menit. Kemudian bersama-sama dengan Pak Menpora, Pak Erick dan Tim FIFA selama 1,5 jam. Kami berdiskusi secara detail mengenai persepakbolaan Indonesia,” tutup Jokowi.
Tragedi Kanjuruhan jangan sampai terulang
Saat konferensi pers, Jokowi menyampaikan banyak hal yang didiskusikan dengan Gianni Infantino selama 2 jam.
Topik utama sudah pasti soal Tragedi Kanjuruhan yang sempat membuat nama Indonesia disorot dunia.
Kata Jokowi, semua pihak sepakat bahwa Tragedi Kanjuruhan harus jadi pelaran penting bagi persepakbolaan Indonesia. Tragedi yang merenggut nyawa ratusan orang ini jangan sampai terulang lagi.
“Kami berdiskusi secara detail, dan dalam pertemuan itu Presiden FIFA mengungkapkan rasa duka dan simpati mendalam kepada keluarga korban dan menyampaikan kepeduliannya atas tragedi yang terjadi. Kami bersepakat bahwa tragedi ini menjadi pelajaran yang sangat penting bagi persepakbolaan Indonesia dan juga bagi dunia sepak bola,” kata Jokowi.
“Dan jangan sampai kejadian ini terulang kembali, jangan sampai kegembiraan penonton pertandingan sepak bola berujung pada duka dan malapetaka,” sambungnya.
Diolah dari berbagai sumber