Entah apa maksudnya. Bisa jadi trofi tersebut sebenarnya adalah portkey yang bisa langsung membawa pemegangnya berpindah tempat. Ke makam orang tua Voldemort misalnya seperti dalam film Harry Potter.
Makanya tetap ditaruh di dalam kotak kaca. Atau bisa juga penyelenggara tidak punya anggaran untuk membuat replika. Takut kotor begitu.
Tapi bentuk trofi lumayan konsisten pakemnya: mirip-mirip trofi Piala Dunia.
Namun pada gelaran Liga 1 2016-2017, tiba-tiba bentuk trofi ganti lagi.
Kali ini pihak penyelenggara mencoba bentuk baru: piring cantik.
Mungkin ingin meniru trofi Bundesliga Jerman atau Community Shield Inggris.
Bicara soal Community Shield, Indonesia sendiri pernah mengadakan turnamen dengan nama yang sama dan dengan trofi yang mirip juga.
Piring cantik sebagai trofi Liga 1 tersebut kemudian berganti bentuk lagi. Kali ini bentuknya mirip-mirip trofi Liga Europa yang masuk ke mesin pemotong sehingga bentuknya seperti begitu.
Trofi ini cukup bertahan 3 musim saja.
Liga 1 2022-2023 kemudian berganti sponsor. Dan kali ini trofinya beda lagi. Mirip-mirip trofi Liga Champions Eropa namun kena kutuk.
Sketsa desian trofi ini sebenarnya bagus. Rancangannya detail. Namun setelah jadi, malah bentuknya seperti itu. Mungkin penyelenggara minta dibuatkan trofi tapi pakai harga teman. Makanya jadi seperti itu.
Dan untuk musim 2023-2024, trofi harga teman tersebut masih akan dipertahankan. Setidaknya sampai Liga 1 ganti sponsor lagi.
Berharap untuk musim 2024-2024, trofi juara bentuknya seperti baskom.