Perbedaan Shin Tae-yong dan Park Hang-seo salah satunya yakni, pelatih Shin selalu mendorong para pemain Indonesia untuk merumput di luar negeri.
Harapannya dengan bermain di luar negeri, skill dan mental mereka terus meningkat. Akhirnya, Timnas Indonesia yang akan menuai dampak positif dari banyaknya pemain yang berkarir di luar negeri.
“Saya harap banyak pemain Indonesia yang berkarier ke liga luar. Ke Jepang, Korea, atau Eropa untuk mempelajari budaya sepak bola,” ujar Shin Tae-yong saat konferensi pers jelang leg II final Piala AFF 2020 Indonesia vs Thailand.
“Tentunya itu (pemain berkarier di luar negeri) untuk mengembangkan Timnas Indonesia menjadi lebih baik,” lanjutnya.
Tidak lama setelah pernyataan tersebut, fullback kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan, direkrut oleh Tokyo Verdy, klub Liga Dua Jepang.
Sebelumnya, sejumlah nama pesepakbola Tanah Air lainnya juga memutuskan untuk berkarir di luar negeri. Seperti Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners, Korea Selatan), Elkan Baggot (Ipswich Town U-23, Inggris), Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri (FK Senica, Slovakia).
Di saat bersamaan, pelatih Vietnam, Park Hang-seo, tidak ingin para pemainnya berkembang. Dia sedikit keberatan setelah mengetahui bahwa pemain andalan Timnas Vietnam, Nguyen Quang Hai, ingin mengejar karir di luar negeri. Hal inilah yang menjadi perbedaan Shin Tae-yong dan Park Hang-seo.
Sebagai informasi, kontrak Nguyen Quang bersama klubnya yakni Hanoi FC berakhir 12 April 2022 mendatang. Setelah itu, playmaker berusia 24 tahun tersebut ingin merasakan berkompetisi di Eropa maupun top Asia.
Tetapi, Park Hang-seo justru menyayangkannya. Dia menilai jika Nguyen Quang merumput di luar negeri, ia akan jarang ikut dalam pemusatan latihan Timnas Vietnam.
“Itu (perpanjangan kontrak Quang Hai) bukan urusan saya. VFF (Federasi Sepakbola Vietnam) harus bertindak supaya kepergian Quang Hai ke luar negeri tidak mengganggu tim nasional. Jelas, tidak ada pemain yang sebagus Quang Hai di posisi playmaker,” ujarnya dikutip dari media Malaysia, Semuanyabola.
