Vietnam berstatus sebagai negara dengan pencapaian paling buruk di Piala Asia Qatar 2023.
Mantan negara asuhan Park Hang Seo (PHS) ini menelan kekalahan dalam 3 laga beruntun di babak fase grub.
Laga perdana kalah dari Jepang dengan skor 4-2, laga kedua kalah dari Indonesia dengan skor 1-0 dan laga terakhir kalah dari Irak dengan skor 3-2.
Dengan hasil di atas dipastikan Vietnam pulang dengan raihan 0 poin dan berstatus sebagai juru kunci grub D.
Hasil minor yang didapatkan Vietnam jelas menjadi kesedihan mendalam buat fans Timnas Vietnam.
Termasuk bagi Doan Nguyen Duc, selaku pemilik dari klub HAGL.
Media Vietnam bernama VN Express mengunggah artikel mengenai pendapat pemilik klub tersebut sehari setelah Vietnam dikalahkan Timnas Indonesia.
Pria paruh baya ini mengaku merasa sangat sedih atas kekalahan yang dialami skuad Nguyen Van Toan cs.
“Seperti semua fans Vietnam, saya sangat sedih dan agak frustrasi. Sebab, tim bermain terlalu lemah. Selama empat tahun terakhir, kita selalu “membanjiri” Indonesia, mulai dari bermain imbang hingga mengalahkan mereka di setiap kompetisi.” Ungkapnya menjelaskan.
Doan Nguyen Duc mengaku salah satu alasan kekalahan Vietnam karena Philippe Troussier terlalu banyak memainkan pemain kurang pengalaman akibatnya mereka tidak bisa mengembangkan permainan.
Sebaliknya pemain yang berpengalaman dan telah menorehkan prestasi di era kepemimpinan PHS seperti Hung Dung, Van Toan, dan Van Thanh malah dicadangkan.
Itu kenapa Doan Nguyen Duc merasa bekas pelatih Qatar itu telah merusak sepak bola Vietnam. Menurutnya nama-nama yang berhasil membuat sepak bola Vietnam seperti tersisihkan.
Saat ditanya soal impian Vietnam lolos ke Piala Dunia, mantan petinggi Vietnam Football Federation (VFF) ini malah menyindir perbedaan PHS dan Philippe Troussier.
“Jujur saja, kalau seperti ini (permainanya) impian (lolos Piala Dunia) jadi mimpi saja. PHS itu sedikit bicara banyak kerja, sebaliknya Troussier banyak bicara sedikit bekerja.” Ujarnya menambahkan.
Menurut penilaiannya Philippe Troussier tidak cocok dengan Timnas Vietnam. Karena itu, kegagalan di Piala Asia ini menjadi waktu yang pas untuk menyuarakan pendapat agar Philippe Troussier keluar dari kursi pelatih Timnas Vietnam.