News

Paradoks Sepak Bola di Indonesia: Serius Dulu Baru Main-Main, Kabalikan dari Negara Maju

88
×

Paradoks Sepak Bola di Indonesia: Serius Dulu Baru Main-Main, Kabalikan dari Negara Maju

Sebarkan artikel ini
Paradoks Sepakbola Indonesia

Salah satu jadwal dalam kunjungannya ke Jerman adalah menyambangi klub peserta Bundesliga, Eintracht Frankfurt.

Selain untuk mencari , rupanya PSSI juga ingin mencontoh langkah klub Jerman dalam membina khususnya dalam hal ini klub Eintracht Frankfurt.

Ketua Umum PSSI takjub dengan pembinaan para pemain muda khususnya pemain usia 9 hingga 13 tahun. Dan yang menjadi pertanyaan adalah, kemana saja Ketua Umum PSSI sewaktu mengurus klub MLS DC United dan Inter Milan? Apakah sekedar murni mengurusi urusan bisnis belaka dan tidak memperhatikan sekelilingnya?

Anak usia 9 hingga 13 tahun memang bermain di lapangan yang kecil. Pihak Eintracht Frankfurt sendiri memang menjelaskan jika anak usia 9 hingga 13 tahun lebih dipriotaskan untuk lebih banyak memegang bola. Sehingga teknik dasar terbentuk sejak dini.

Namun ada yang lebih dari itu. Yaitu masalah fisik. Anak usia 9-13 tahun masih dalam masa perkembangan. Sangat tidak dianjurkan untuk memakai satu lapangan penuh. Bahkan waktunya pun juga dikurangi.