Tampaknya berbagai berita baik dalam beberapa waktu ini terus menghampiri Timnas Indonesia.
Setelah pertandingan apik Timnas Indonesia senior yang berhasil mengalahkan Timnas Turkmenistan dalam ajang FIFA Matchday, juga ditambah dengan Timnas Indonesia U-23 yang berhasil melibas Timnas Chinese Taipei, saat ini juga muncul berita baik yang datang dari Timnas Indonesia U-17.
Dikabarkan jika kekuatan dari para pemain Timnas Indonesia U-17 akan semakin tidak terbentung setelah kedatangan pemain diaspora yang sekarang sedang bermain untuk klub Sao Paolo di Brasil.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengabarkan kabar baik ini melalui akun Instagram pribadi miliknya. Erick Thohir terlihat menyambut pemain yang lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Saat ini ia sedang bermain pada posisi gelandang bertahan atau bek kanan.
Pertahanan Timnas Indonesia U-17 Semakin Kokoh
“Welberlieskott de Halim Jardim, diaspora muda Indonesia yang bermain untuk Sao Paolo di Brasil, akan segera bergabung dengan Timnas Indonesia U-17 dan akan berlaga di Piala Dunia. Selamat bergabung, Garuda Muda,” Ungkap Erick Thohir dalam keterangannya.
Kedatangan Welberlieskott de Halim Jardim nantinya diharapkan akan memberikan kekuatan tambahan bagi para pemain Timnas Indonesia U17, khususnya pada bagian lini pertahanan. Terlebih, saat ini sedang dilakukan persiapan menjelang Piala Dunia U-17 yang nantinya akan menjadi cerita bersejarah bagi sepak bola di Indonesia.
Sebagai informasi jika Piala Dunia U-17 akan dilangsungkan di empat kota di Indonesia. Ajang bergengsi tersebut akan dimulai sejak tanggal 10 November dan berakhir pada tanggal 2 Desember 2023.
Sebelumnya dikabarkan jika Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 setelah menggantikan posisi negara Peru. Peru menarik diri sebagai tuan rumah karena satu dan berbagai hal.
Keputusan negara Peru untuk kemudian mundur menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 diumumkan secara resmi pada tanggal 3 April 2023. Sebelum keputusan tersebut, Peru telah mengadakan diskusi yang panjang bersama FIFA. Keputusan ini diambil setelah Peru merasa belum siap untuk dapat menjadi tuan rumah ajang bergensi FIFA tersebut.
