Legawa! Iwan Bule Tulis Pesan Mendalam: Menyerah Tidak Ada dalam Sejarah Indonesia

Timnas.co – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule tulis pesan mendalam lewat unggahan instagramnya, Senin (31/10) kemarin. Unggahan tersebut berkaitan dengan keputusan PSSI mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) . Percepatan KLB diumumkan langsung oleh Iwan Bule di Kantor PSSI, Jumat (28/10) malam. Sebelum keputusan itu diambil, banyak desakan kepada Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya. Tak cuma Iwan Bule, tapi juga seluruh Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Desakan muncul karena PSSI dinilai adalah lembaga yang paling bertanggung jawab atas kejadian di Stadion Kanjuruhan atau dikenal dengan Tragedi Kanjuruhan. Gelombang desakan semakin besar tatkala Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengeluarkan rekomendasi yang sama. Rekomendasi merupakan hasil serangkaian investigasi yang dilakukan oleh tim yang diketuai Mahfud MD. Iwan Bule dan seluruh anggota Exco PSSI diminta mundur dan segera menggelar KLB sebagai bentuk tanggung jawab moral ata peristiwa yang memakan korban ratusan nyawa tersebut. Tidak lama, desakan kepada PSSI untuk menggelar KLB muncul dari klub-klub Liga 1. Persis Solo dan Persebaya adalah dua klub paling vokal menyuarakan KLB. Dua klub itu sampai mengirim surat resmi yang ditujukan kepada Ketua Umum PSSI. Surat itu menjadi warning kepada PSSI yang dinilai belum melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang direkomendasikan TGIPF. PSSI juga diminta segera memperjelas waktu bergulirnya Liga 1 hingga Liga 3 yang ikut kena getah. Berdasarkan hal itu, Iwan Bule langsung menggelar rapat darurat dan memutuskan untuk mempercepat KLB. Padahal, jika mengacu pada Statuta PSSI Pasal 34 Ayat (2), KLB hanya boleh dilaksanakan apabila 2/3 dari anggota Exco PSSI meminta KLB secara tertulis. Kendati demikian Iwan terpaksa harumengenyampingkan aturan demi keberlangsungan sepak bola Indonesia. Sebagai langkah awal, PSSI telah bersurat ke FIFA perihal usulan KLB. Dalam sebuah unggahan video di Instagram pribadinya @mochamadiriawan84, Iwan Bule mengungkapkan pertimbangan-pertimbangan percepatan KLB. Yang pertama karena KLB berkaitan dengan rekomendasi TGIPF. Kedua, dirinya tidak ingin terjadi perpecahan di dalam tubuh anggota Exco PSSI. Ketiga dirinya tidak ingin merugikan banyak pihak yang menggantungkan hidupnya dari sepakbola tanah air. “Saya tidak ingin mengorbankan marwah sepakbola Indonesia atau ekosisten yang sekarang sedang berhenti. Di dalam rekomendasi TGIPF juga dijelaskan bahwa pemerintah tidak akan mengizinkan kompetisi bergulir jika KLB belum diselenggarakan,” kata Iwan Bule dalam postingannya. “Maka dari itu saya memutuskan untuk menggelar KLB. Saya juga tidak ingin mengorbankan 120 ribu teman-teman saya yang hidupnya menggantungkan dari sepak bola,” sambungnya. Unggahan itu dibumbui dengan keterangan yang mengatakan bahwa Iwan Bule percaya kekuatan datang dari semangat persatua dan dengan ujian langkah sepak bola Indonesia bisa lebih tinggi. “Hidup terkadang tidak memberikan banyak pilihan. Hidup juga terkadang penuh dengan ujian-ujian pembelajaran. Namun, menyerah tidak ada dalam lembaran sejarah Indonesia. Karena di setiap pertanyaan, pasti ada jawaban di ujung jalan.Saya adalah orang yang percaya kekuatan akan datang dari semangat persatuan. Saya adalah orang yang meyakini, bahwa ujian bertubi akan membuat langkah Sepakbola Indonesia semakin tinggi.Inilah saatnya untuk kembali saling jaga, Inilah saatnya untuk kembali bersatu. Semua ini Demi Kejayaan Sepakbola Indonesia, Semua Ini Demi kebanggaan Seluruh Rakyat Indonesia.Tetap terbang Garudaku!” tulis Iwan Bule. Sekadar informasi, bahwa PSSI telah mengirim surat ke FIFA perihal usulan KLB. Dalam surat tersebut PSSI memberitahu FIFA bahwa ada dua agenda yakni kongres biasa dan kongres luar biasa. Kongres biasa akan digelar 7 Januari 2023 dan kongres luar biasa rencananya akan digelar tanggal 18 Maret 2023. Setelah ini PSSI hanya tinggal menunggu rekomendasi dari FIFA apakah KLB bisa digelar atau tidak. PSSI berharap rekomendasi tersebut keluar sebelum 7 November. Jika KLB benar dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan, maka dipastikan Iwan Bule tidak akan sampai selesai masa tugasnya yang semestinya baru berakhir di ujung tahun 2023. Iwan Bule juga tidak akan bisa mengawal perjuangan Timnas Indonesia U-20 pada Piala Dunia U-20 Maret mendatang.

Baca Juga