News

League 1 Masih Kesulitan Menjual Hak Siar, Masalahnya Sama Persis dengan Indonesia

1814
×

League 1 Masih Kesulitan Menjual Hak Siar, Masalahnya Sama Persis dengan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Hak Siar Thailand League 1

Kompetisi kasta teratas Thailand atau lebih dikenal dengan Thai League 1 yang selalu menjadi panutan bagaimana mengelola kompetisi sepak bola dengan benar di kawasan Asia Tenggara ternyata mendapatkan masalah.

Thai League 1 musim 2023-2024 akan bergulir sebulan lagi. Saat ini klub-klub pesertanya sedang aktif di bursa transfer. 

Namun, sampai saat ini Thai League 1 masih kesulitan menjual mereka kepada pihak broadcaster.

Saat ini, Thai League 1 hanya ditawari hak siar sebesar 50 juta Baht atau sekitar 22 miliar Rupiah saja. Jumlah ini tentu saja merosot dari tahun sebelumnya. 

Sebelumnya, hak siar Thai League 1 yang dipegang oleh AIS bernilai 400 juta Baht atau sekitar 170 miliar Rupiah untuk satu tahun. 

Sebuah penurunan angka yang sangat drastis. 

Bahkan sebelumnya ada yang berani membeli hak siar Thai League 1 satu sebesar 1 miliar Baht atau hampir 500 miliar Rupiah.

Ini membuat Thai League 1 menjadi kompetisi sepak bola dengan hak siar termahal di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2019 Thai League 1 berhasil menjual hak siarnya sebesar 41 juta USD. Sementara Liga Super Malaysia pada 2019 hanya bernilai 12.8 juta USD. 

Vietnam League 1 malah pada 2019 menjual hak siarnya tidak sampai 1 juta USD.

Namun sebenarnya, Liga Super Malaysia sendiri mengalami penurunan pada 2022. Hak siar mereka hanya bernilai 6.4 juta USD. Turun setengahnya namun tidak anjlok seperti Thailand.

Sementara Vietnam pada 2023 ini berhasil menjual hak siarnya sebesar 2.3 juta USD.

Karena penurunan drastis tersebut, ada rumor yang beredar jika klub peserta Thai League 1 akan ramai-ramai keluar dari Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) sebagai bentuk kekecewaan mereka. 

Mereka berencana akan membentuk Liga sendiri. 

Presiden FAT, Somyot Poompanmoung menyanyangkan situasi ini. Menurutnya, situasi sekarang ini malah dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan secara politik.

Persis seperti yang ada di Indonesia.

Sebenarnya, jumlah penonton Thai League 1 terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.