News

Kritik Pedas Fakhri Husaini Terkait Seleksi Timnas U-17: Mirip Kompetisi Kecamatan!

180
×

Kritik Pedas Fakhri Husaini Terkait Seleksi Timnas U-17: Mirip Kompetisi Kecamatan!

Sebarkan artikel ini
Eks pelatih timnas U-16, Fakhri Husaini.

PSSI sudah menggelar latih tanding terhadap para pemain yang menjalani seleksi dari 12 kota di Lapangan Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Nantinya, para pemain yang lolos dalam seleksi ini akan bergabung dengan 29 pemain lainnya yang digadang-gadang sebagai ‘kerangka tim' di mendatang.

Namun, proses seleksi U-17 ini mendapatkan kritik tajam dari eks pelatih timnas Indonesia U-16, .

Pada awalnya, coach Fakhri menyinggung perihal ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akhirnya dibatalkan.

Menurutnya, hal ini kemungkinan besar karena FIFA melihat jika timnas Indonesia dalam kategori usia junior sudah mampu bersaing di level internasional.

“Saya yakin FIFA melakukan evaluasi dan diskusi karena penampilan timnas usia muda kita di level U-16 dan U-19 bisa bersaing waktu itu,” ucap Fakhri dalam sebuah acara podcast.

Selanjutnya, Fakhri menyoroti tentang syarat dan kriteria yang dicari PSSI dalam agenda seleksi pemain timnas yang berlangsung di 12 kota.

Menurutnya, dengan berbagai persyaratan tersebut, akan sangat mustahil untuk mendapatkan kriteria yang diinginkan hanya dalam jangka waktu satu hari.

“Ini kan mau membentuk tim untuk Piala Dunia. Jangan dipakai dengan cara seleksi untuk piala tingkat kecamatan, itu bisa dipakai seperti itu,” sindir Fakhri.

Fakhri mengatakan, sesungguhnya PSSI tidak perlu repot-repot untuk menggelar seleksi terbuka di 12 kota. Pasalnya, sudah ada kompetisi muda yang bernama Elite Pro Academy (EPA).

Meski begitu, ia juga turut mengkritik tentang penyelenggaraan EPA yang sangat singkat, namun pertandingan yang harus dijalani begitu banyak.

Fakhri mengungkapkan, dalam kompetisi EPA, para pemain muda harus menjalani 15 pertandingan hanya dalam waktu 45 hari di babak seleksi, plus dua pertandingan jika melaju ke babak semifinal dan final.

“Ilmu sepakbola mana yang bisa dipakai itu untuk bisa menjaga tingkat kebugaran pemain supaya bisa tampil konsisten. Katanya ini Elit dan Pro, tapi pelaksanaannya seperti itu,” papar Fakhri.