Timnas.co – Kongres Luar Biasa (KLB) rencananya akan digelar pada 18 Maret 2023. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule harus lepas jabatan dengan bijak.
Rencana KLB pada tanggal 18 Maret 2023 sudah disampaikan PSSI lewat surat resmi ke FIFA, Senin (30/10) kemarin.
PSSI kini tinggal menunggu rekomendasi FIFA apakah KLB boleh dilaksanakan atau tidak. Jika boleh, Iwan Bule dipastikan tidak bisa menyelesaikan jabatannya yang akan berakhir di akhir tahun 2023.
Bukan cuma itu, Iwan Bule juga tidak bisa memimpin Timnas Indonesia U-20 berlaga pada Piala Dunia U-20. Akan tetapi, itu bukan masalah bagi Iwan Bule.
Dilansir dari CNNIndonesia, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani Sungkono mengungkapkan jika Iwan Bule rela melepas jabatan yang dia jabat sejak 2019 dengan bijak.
Hal itu terungkap saat Iwan Bule memimpin emergency meeting dengan 12 anggota Exco PSSI di kanto PSSI, Jumat (28/10) malam.
Dalam rapat itu, kata Vivin, pengambilan keputusan percepatan KLB tanpa diadakan voting. Bahkan Iwan Bule sendiri setuju untuk diadakan Kongres Luar Biasa (KLB).
“Tidak ada voting karena semuanya mau [ada KLB]. Ini semuanya sepakat mau percepatan KLB, ya jadinya tidak ada voting, termasuk ketua umum,” kata Vivin kepada CNNIndonesia.com.
“Ketua Umum juga dengan sangat legowo menyampaikan jabatan ini hanya amanah. Jangankan jabatan, usia saja tidak bisa dipertahankan. Mudah-mudahan dengan yang kami putuskan bisa menjadikan sepak bola lebih baik,” sambungnya.
Iwan Bule sendiri mengatakan jika keputusan itu diambil berdasarkan beberapa pertimbangan.
Pertama, dirinya tidak ingin merugikan banyak pihak yang menggantungkan hidup di sepakbola, termasuk pemain dan official tim.
“Saya tidak ingin mengorbankan marwah sepakbola dan ekosistemnya,” kata Iwan Bule, Senin (31/10) kemarin.
“Di kompetisi itu ada sumber kehidupan yang sangat banyak, bahkan mungkin ada 120 ribu orang yang menggantungkan hidup, di antaranya pemain, pelatih, official, kit man, UMKM dan sebagainya,” sambungnya.