News

Kiper Jepang Ini Menganggap Lemparan Jauh Pratama Arhan Bukan Sebuah Ancaman

873
×

Kiper Jepang Ini Menganggap Lemparan Jauh Pratama Arhan Bukan Sebuah Ancaman

Sebarkan artikel ini
Pratama Arhan dan Zion Suzuki
Pratama Arhan dan Zion Suzuki (Foto: Instagram/@pratamaarhan8 dan @zionsuzuki)

TIMNAS.CO – Jelang pertandingan melawan Jepang di Qatar.

Kiper andalan Jepang yang bernama Zion Suzuki memberikan komentarnya yang tertulis dalam media Jepang, Soccer King.

Dia mengatakan bahwa sebagai penjaga gawan di tim sekelas Jepang memiki tanggung jawab untuk tampil di level yang tinggi.

“Sebagai penjaga gawang timnas Jepang, saya sadar sepenuhnya bahwa saya dituntut untuk tampil di level tinggi ketika harus kebobolan gol atau menerima kekalahan. Jadi saya pribadi memikirkannya,” ucap Zion Suzuki.

Sadar ada sebuah kritik tajam terhadap dirinya atas performa yang sudah ditampilkan di pertandingan-pertandingan sebelumnya.

“Saya tahu ada banyak suara di luar sana dan saya ingin orang-orang menahan diri untuk tidak memberikan komentar yang bersifat diskriminatif,” kata Zion Suzuki.

Namun, kiper berusia 21 tahun itu tidak akan menyerah dan akan membuktikan penampilannya.

“Saya tidak punya niat untuk menyerah pada mereka. Saya merasa akan dihargai dengan hasilnya,” ujar Zion Suzuki.

Jelan pertandingan ketiga Grup D Piala Asia 2023, Zion Suzuki berkomentar perihal strategi yang dipakai oleh lawannya (Timnas Indonesia).

“(Lawan) menggunakan bola-bola panjang di awal permainan, jadi kami akan melakukan penyesuaian dari (pertandingan) sebelumnya dengan mendapatkan bola kedua dan menarik ke garis pertahanan,” tambahnya.

Ketika ditanya perihal lemparan jauh yang akan diterapkan oleh Timnas Indonesia, dia percaya diri dapat mengatasinya.

Menganggap lemparan jauh yang biasa dimainkan bukan sebagai ancaman yang berarti.

“Lemparan jauh itu sama dengan umpan silang, sehingga jika saya bisa menyerang, menepis, dan menangkap, saya tidak merasakan ancaman yang terlalu besar bagi tim saya,” tegas Zion Suzuki.

Dia optimis dapat terus mengembangkan kemampuannya demi berkontribusi terhadap tim yang dibelanya.

“Sebagai seorang kiper, anda selalu kebobolan gol dan ketika kebobolan, anda selalu dapat menemukan cara untuk berkembang. Jadi meskipun menjadi kiper tidak mudah, bagian yang paling menyenangkan adalah saat anda menyelamatkan tim,” tutup Zion Suzuki.