PSSI terus berbenah agar sepak bola Indonesia mampu bersaing di ajang internasional. Salah satu tujuan awal adalah mampu menembus peringkat 100 besar dunia di ranking FIFA.
Namun, pelatih Kashima Antlers U-18, Atsushi Yanagisawa menyoroti kebiasaan buruk pemain Indonesia yang akan membuatnya sulit menembus peringkat 100 dunia.
Kebiasaan buruk tersebut adalah kebiasaan mengulur waktu dengan berguling-guling di lapangan apabila terjadi pelanggaran.
Komentar pelatih Kashima Antlers, Atsushi Yanagisawa terlontar usai timnya menghadapi skuad Bhayangkara Presisi FC U-20 di ajang International Youth Championship 2023 yang bergulir di Bali.
Menurut Yanagisawa, Bhayangkara Presisi FC memiliki beberapa pemain andal, tetapi tak sedikit diantaranya yang mudah mengeluh dan berguling-guling di lapangan untuk mengulur waktu.
“Dengan cara bermain seperti itu untuk Indonesia mau meningkat dari 150 ke peringkat 100 dan naik agak sulit, karena selama ini di Jepang tidak ada istilah sedikit-sedikit jatuh guling-guling,” kata Yanagisawa, Selasa (15/8/2023).
Eks penyerang timnas Jepang ini mengatakan, di negaranya selalu dituntut untuk bermain dengan cara yang sportif.
Maka dari itu, ia menilai, saat ini Jepang telah menjelma menjadi salah satu negara dengan kualitas sepak bola yang baik di kawasan Asia.
“Ke depan kalau bisa mari bermain sportif, kalau tidak parah sekali jangan, karena dengan sportif otomatis bola kita akan jadi maju,” sambungnya.
Sementara itu, dalam laga perebutan posisi ketiga International Youth Championship 2023 ini, Bhayangkara Presisi FC kalah dari Kashima Antlers lewat adu penalti 3-4.
Pada laga tersebut, Kashima Antlers terlebih dulu unggul melalui gol yang disarangkan Ikeda Kensho pada menit ke-14.
Namun, Bhayangkara Presisi FC berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-18 melalui gol Ahmad Fahrul Aditya.
Memasuki paruh kedua pertandingan, Bhayangkara kembali menambah angka lewat gol kedua Fahrul di menit ke-77, namun Kashima Antlers kembali berhasil menyamakan angka pada menit ke-90+4 lewat tendangan Oyama Koji.