TIMNAS.CO – JIS menjadi salah satu pilihan venue Piala Dunia 2023 karena Stadion Gelora Bung Karno digunakan untuk acara lain.
Piala Dunia U-17 2023 telah ditetapkan akan diselenggarakan di Indonesia, hal ini dikonfirmasi FIFA dan PSSI melalui Erick Thohir.
Akan tetapi telah muncul beberapa permasalahan terkait pemilihan venue pertandingan Piala Dunia tersebut.
Salah satu kendala yang muncul adalah ketika Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sudah dijadwalkan untuk menggelar konser band Coldplay, yang bertepatan dengan jadwal Piala Dunia U-17.
Pada saat konferensi pers, Erick Thohir membuka peluang untuk mencari solusi yang dapat mengakomodasi kedua acara tersebut.
Ia menyatakan bahwa tidak bisa memutuskan apakah konser Coldplay harus ditunda atau tidak, dan mengatakan bahwa penting untuk menemukan solusi bersama karena kedua acara tersebut memiliki nilai positif bagi Indonesia.
“Saya tidak dapat mengatakan bahwa konser Coldplay harus mundur atau tetap. Jadi kita akan duduk bersama untuk mencari solusi, karena kedua event ini sangat bagus untuk Indonesia,” ucap Erick Thohir.
Konser Coldplay dijadwalkan berlangsung pada tanggal 15 November, atau lima hari setelah Piala Dunia U-17 dimulai.
Namun, Erick Thohir melihat peluang untuk menggunakan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai alternatif venue untuk Piala Dunia U-17.
Menurutnya, Indonesia juga memiliki stadion besar lainnya seperti Gelora Bung Tomo di Surabaya yang bisa digunakan.
Erick Thohir menyatakan bahwa akan melihat apakah JIS memenuhi standar yang dibutuhkan untuk menjadi venue Piala Dunia U-17. Jika ada kekurangan, akan dilakukan upaya untuk menyamakan standar tersebut.
Dalam konteks ini, Erick Thohir menganggap opsi penggunaan JIS sebagai sesuatu yang positif dan menjadi alternatif yang dapat dijajaki untuk mengatasi kendala yang muncul terkait pemilihan venue Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.
“Indonesia juga punya stadion lain yang besar ada Gelora Bung Tomo di Surabaya, ada JIS juga. Nanti kita akan liat standart nya (JIS) sesuai atau tidak. Kalo ada kekurangan tentu kita harus samakan standarnya. Jadi ada opsi merupakan hal yang positif bagi saya,” tutur Erick Thohir.