News

Insiden Di Stadion Kanjuruhan Malang, Kapolri: 125 Orang Terkonfirmasi Meninggal

90
Insiden Di Stadion Kanjuruhan Malang
Dok Polri

TIMNAS.CO – Insiden di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada 1 Oktober 2022 menelan korban banyak, terbaru Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengkonfirmasi jumlah korban tragedi Malang mencapai 125 orang meninggal dunia.

Informasi dari Kapolri ini juga mengkonfirmasi isu yang beredar di media sosial yang mengatakan jumlah korban meninggal mencapai 182 orang.

Pernyataan ini disampaikan oleh Jendral Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022) Malam hari.

Turut hadir dalam jumpa pers tersebut Ketua Umum Mochammad Iriawan, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa.

Kapolri mengungkapkan bahwa hasi dari pendataan jumlah korban meninggal dunia terbaru itu berdasarkan dari data Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan juga dari data Dinkes Kabupaten Malang dan Dinkes Kota Malang.

“Tim DVI bekerja keras untuk memastikan identitas korban yang meninggal, saat ini hasil terbaru terkonf

“Pada awalnya tim DVI bekerja keras untuk memastikan identitas para korban. Saat ini hasil terbaru data konfirmasi sedang diverifikasi, dan jumlahnya mulanya dari 129 orang, dan saat ini data terbaru dari tim DVI dan dinas kesehatan berjumlah 125,” kata Listyo Sigit Prabowo.

Selain itu, Listyo menjelaskan mengapa jumlah kematian awal berbeda dengan angka terakhir. Ia menjelaskan, ada sistem ganda pencatatan jumlah korban.

Sebelumnya diinformasikan pada minggu (2/10) pagi bahwa korban jiwa mencapai 129 orang dan kemudian terus bertambah, informasi bereder di media sosial bahkan sampai mencapai 182 orang.

Sebagai informasi bahwa kerusahan terjadi usai pertandingan “derby Jatim” antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu, (1/10/2022). Pertandingan tersebut dimenangkan oleh tim tamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 atas tuan rumah Arema FC.

Tak lama usai pertandingan berakhir para pendukung dari Arema mulai masuk kedalam lapangan dan jumlah semakin banyak sehingga tim keamanan kewalahan untuk membendung jumlah pendukung yang masuk kedalam lapangan.

Exit mobile version