News

Hasil Sementara Investigasi TGIPF: Stadion Kanjuruhan Bukan untuk Laga Tensi Tinggi

98
Hasil sementara investigasi TGIPF
Twitter @PSSleman

Timnas.co – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) baru saja meninjau langsung . Lantas bagaimana hasil investigasi TGIPF langsung di Stadion Kanjuruhan?

Menurut Anggota TGIPF, Suwarno, sebelum melakukan pemeriksaan Stadion Kanjuruhan, TGIPF telah memeriksa beberapa saksi kunci. TGIPF bertekan mengusut tuntas dalang dan fakta sebenarnya di balik tragedi yang merenggut ratusan nyawa ini.

“Kita sudah mendapatkan informasi dari unsur Panitia Pelaksana di lapangan, unsur dari steward, dari security officer, dan hari ini tim sempat melihat ke Stadion Kanjuruhan,” kata Suwarno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/10/2022) kemarin.

Semua informasi ini kata Suwarno akan jadikan sebagai masukan dan nanti akan diolah di Jakarta.

Anggota TGIPF lain, Nugroho Setiawan menjelaskan, hasil investigasi TGIPF menyimpulkan bahwa Stadion Kanjuruhan memang tidak layak dipakai untuk pertandingan bertensi tinggi.

Artinya, untuk high risk match panitia mestinya membuat kalkulasi yang sangat konkret. Misalnya bagaimana mengeluarkan penonton dalam keadaan daruat. Namun, kata dia, kesimpulan ini belum final atau baru bersifat sementara saja.

“Mungkin kalau medium atau low risk (Stadion Kanjuruhan) masih bisa,” kata Nugroho.

Ubah Struktur Pintu

Selain itu, Nugroho juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperbaiki di Stadion Kanjuruhan. Seperti struktur pintu masuk.

“Sementara yang saya lihat adalah pintu masuk, berfungsi sebagai pintu keluar, itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat,” ujar Nugroho. 

Nugroho menambahkan, dari segi akses, seperti anak tangga, sebagaimana deskripsi keselamatan atau safety description juga harus diperhatikan.

Untuk diketahui, jumlah korban dalam telah mencapai 704 orang, baik yang meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan. Sementara 37 orang masih dirawat di rumah sakit.

Polisi menyebut banyaknya korban jatuh dalam tragedi tersebut disebabkan oleh pintu darurat yang tidak dibuka panitia saat kericuhan terjadi.

Exit mobile version