Gempa Cianjur, Sandy Walsh dan Jordi Amat Ucapkan Duka Cita

Timnas.co – Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Sandy Walsh dan Jordi Amat ucapkan duka cita atas musibah gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Ucapan duka Sandy Walsh dan Jordi Amat ditulis lewat unggahan Instagram mereka masing-masing @sandywalsh dan @jordiamat5, Senin (21/11). Sandy Walsh lebih dulu memberi ucapan duka cita dengan cara membagikan unggahan PSSI di instagram story miliknya. Hal yang sama juga dilakukan Jordi Amat. “Pray for Cianjur,” tulis Sandy Walsh dan Jordi Amat. Bukan cuma Sandy Walsh, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan juga turut bersimpati atas musibah tersebut. Iwan turut mendoakan para korban agar diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah tersebut. "Saya dan segenap pengurus PSSI ikut berduka cita atas musibah gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule dikutip dari laman PSSI. “Semoga para korban jiwa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan baik itu iman maupun kesabaran, serta terhadap para korban luka semoga cepat diberi kesembuhan. Aamiin," kata Iwan Bule lagi. Sebagaimana diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada Senin (21/11). Tepatnya pukul 13.21 WIB. Gempa yang terjadi pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 6.84 Lintang Selatan -107.05 Bujur Timur itu terasa hingga Jakarta. Hingga saat ini, korban dinyatakan meninggal dunia sebanyak 162 orang. Mayoritas koran meninggal adalah anak-anak. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan banyaknya korban anak-anak karena gempa terjadi saat jam pelajaran di sekolah masih berlangsung. Namun, pria yang akrab disapa Kang Emil itu belum bisa memastikan berapa jumlah korban anak-anak meninggal dunia. Selain itu, masih berdasarkan data yang disampaikan Ridwan Kamil, gempa Cianjur menyebabkan 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi. Sementara untuk lokasi pengungsian tersebar di 14 titik. Ridwan juga mengonfirmasi jumlah rumah yang rusak akibat gempa berjumlah 2.345 unit. 2-3 lokasi jalan juga masih terisolir dan hanya satu gardu listrik yang berfungsi. "Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Ridwan, Senin (21/11) tadi malam. “Per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," kata Ridwan lagi.

Baca Juga