Shin Tae Yong (STY) baru saja pulang dari lawatannya ke sejumlah negara di Eropa.
Pelatih kepala Timnas Indonesia ini baru saja terbang ke Eropa dan berada di sana sekitar 2 Minggu untuk memantau beberapa pemain abroad di Belgia, Italia dan Belanda.
Sepulang dari Eropa, STY langsung melanjutkan sejumlah agenda di Indonesia. Salah satunya yakni menemui Erick Thohir (ET) selaku Ketua Umum (Ketum) PSSI.
“Kemarin saya rapat dengan Coach STY untuk persiapan melawan Vietnam tanggal 21 dan 26 Maret.” Tutur mantan presiden Inter Milan dalam video yang diunggah akun Youtube bolasportcom pada hari Jumat (15/3).
“Coach STY memaparkan jika ada beberapa pemain (Timnas Indonesia) yang belum bisa bermain karena alasan cedera dan lainnya.
Menurut penjelasan yang ET katakan ke awak media, dia mendapatkan laporan beberapa hal dari STY. Satu diantaranya soal kondisi pemain Timnas Indonesia jelang laga lawan Vietnam.
“Seperti Shayne Pattynama (cedera), Asnawi Mangkualam (terkena) akumulasi kartu. Tentu perlu strategi untuk mengisi kekurangan pemain.
“Misal Shayne dan Asnawi cedera atau tidak bisa bermain pelapisnya tipis, tinggal ada Arhan, Nathan mungkin ada Sandy Walsh.
“Itu kenapa saya bilang di Timnas senior kita harus memiliki 24 pemain yang standarnya sama. (Jadi) ketika ada pemain yang cedera atau kena kartu maka kita punya pemain pengganti yang sama kualitasnya.” Tuturnya.
Menurutnya siapapun yang membela Timnas Indonesia dan yang berjuang demi lambang Garuda harus didukung semua. Tanpa memperdulikan apakah dia berstatus sebagai pemain lokal atau keturunan.
“Ini yang kita harus dorong, jumlahnya harus nambah dengan standar yang sama. Dan jangan terdikotomi ini diaspora, atau lahir di sini. Sudahlah. Perdebatan itu sudah lewat, siapa yang membawa Merah-Putih harus didorong (didukung).
Saat ditanya soal penambahan pemain keturunan baru untuk dinaturalisasi ET urung mengiyakan. Sebaliknya, ET malah mengatakan jika ingin fokus menyelesaikan proses naturalisasi Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Maarten Paes dulu.