TIMNAS.CO – Mantan Exco PSSI, Hasani Abdulgani blak-blakan bahwa Jairo Riedewald ingin bela Timnas Indonesia.
Nama Jairo Riedewald kembali santer akhir-akhir ini karena dirumorkan bakal menjalani naturalisasi.
Meski begitu, Hasani Abdulgani mengatakan bahwa bintang Crystal Palace ini adalah nama lama yang sempat diincar PSSI.
“Sudah lama nama Jairo Riedewald muncul di saat PSSI ingin merekrut pemain diaspora,” tulis Hasani Abdulgani di postingan Instagram.
“Tapi selama ini ragu, kalau pemain dari Crystal Palace ini punya hubungan dengan darah Indonesia,” sambungnya.
Sebab, Jairo Riedewald disebut hanya punya keturunan Suriname.
“Kabarnya Jairo keturunan dari Suriname,” beber eks Exco PSSI.
Akan tetapi, Hasani Abdulgani mengakui ada pihak keluarga pemain Crystal Palace itu yang menghubunginya.
Bahkan ia menyebut bahwa pemain berusia 27 tahun ini bersedia membela Timnas Indonesia.
“Namun minggu lalu seseorang mengkontak saya mengatakan cucunya ingin bermain untuk timnas,” lanjut Hasani Abdulgani.
“‘Siapa cucunya' tanya saya. ‘Dia sekarang bermain di Crystal Palace' jawab beliau,” cerita Hasani Abdulgani lagi.
Lantas Hasani Abdulgani bahwa sosok yang disebut adalah Jairo Riedewald.
Mantan Exco PSSI lalu menanyakan bahwa Jairo adalah keturunan Suriname.
“‘Neneknya Jairo, adek saya. Kami berasal dari Manado' jawab beliau,” tulis laporan Hasani Abdulgani lagi.
Maka dari itu, ia berharap PSSI segera bisa melengkapi administrasi sang pemain agar diproses naturalisasi.
Pasalnya Jairo Riedewald masuk sebagai salah satu pemain Grade A karena kariernya yang apik.
Akan tetapi, PSSI juga harus teliti jika ingin mengurus naturalisasi Jairo Riedewald.
Sebab, pemain Crystal Palace ini sudah pernah bermain di Timnas Belanda senior sebanyak tiga kali.
Hal ini dianggap bisa jadi penghalang Timnas Indonesia menaturalisasi Jairo Riedewald.
Terlepas dari itu, Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya ingin melakukan video call dengan pemain keturunan.
Nama-nama pemain tersebut memang tidak diungkap secara langsung, tapi Jairo Riedewald diyakini masuk dalam daftar itu.
