TIMNAS.CO – Sejak dipimpin oleh Erick Thohir, PSSI semakin gencar dalam melakukan gerakan demi perubahan sepak bola di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Baru-baru ini, PSSI telah mengundang lima legenda sepak bola dunia yaitu Roberto Carlos, Marco Materazzi, Eric Abidal, Juan Sebastian Veron, dan Giorgos Karagounis.
Adapun diundangnya para senior pemain sepak bola itu adalah untuk menjadi pelatih sehari tim U-16 di ajang Fourfeo BRImo Future Garuda.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan bahwa acara tersebut dilakukan sebagai sarana memupuk mental dan merancang mimpi Garuda Mendunia.
Ia ingin agar para generasi bangan belajar dari para legenda sepak bola itu untuk mencapai mimpi-mimpinya.
“Kita ingin membangkitkan lagi semangat para atlet muda sepakbola Indonesia. Dari para legenda ini mereka belajar bahwa tidak ada yang tidak mungkin,” kata Erick.
Menurutnya, para bintang tamu yang telah diundang dalam acara tersebut awalnya hanyalah orang biasa.
Namun, semuanya bisa menjadi legenda karena berjuang dengan keras untuk meraih mimpi-mimpinya.
“Dan mereka fight (berjuang keras) untuk mencapai mimpinya,” tambah Erick.
Erick Thohir pun memberi motivasi kepada para generasi muda, bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini.
Apalagi dengan fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terbesar dengan jumlah penduduk terbanyak, tetapi sering diremehkan dalam dunia sepak bola.
Inilah yang kemudian dinilai oleh Erick Thohir sebagai hal yang harus diperbaiki dari bangsa Indonesia.
Apalagi untuk para generasi penerus bangsa, harus bisa mengejar mimpi sekeras mungkin, karena itu pasti akan terwujud.
“Indonesia selalu dibilang dengan negara sebesar ini underdog (tidak diunggulkan). Inilah mentalitas yang kita harus bongkar di bangsa ini, terutama kalian tim U-16, U-17 ke depan. Kalau kita punya mimpi, kita kerja keras, bisa,” kata Erick.
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI itu juga menyinggung tentang timnas Portugal yang berhasil dikalahkan oleh Yunani.
Padahal, saat itu ada Cristiano Ronaldo sebagai pemain terbaik di dunia yang memperkuat negaranya.
