Kekalahan Vietnam atas Timnas Indonesia menjadi pukulan telak bagi sepak bola Vietnam. Secara mengejutkan skuad Nguyen Quang Hai cs kalah dari Timnas Indonesia dalam dua laga berturut-turut di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada tanggal 21 dan 26 Maret.
Naasnya, dibalik kekalahan ini Philippe Troussier langsung dijadikan korban. Mantan dirtek PVF ini langsung dipecat dari kursi pelatih Vietnam dan disalahkan oleh mayoritas fans Vietnam.
Ryan Walters selaku pengamat sepak bola Asia berpikiran sebaliknya, pria yang menjadi pendiri Kleague United ini menilai pemain Vietnam turut andil atas kekalahan besar atas Timnas Indonesia.
“Para pemain (Vietnam) harus berkaca untuk waktu yang lama. Dan menjelaskan ke diri mereka sendiri kenapa kondisi ini terjadi pada tim (Vietnam).
“Hasil (laga Indonesia vs Vietnam) menunjukkan jika Timnas Indonesia memiliki skuad yang bagus. Mereka menjadi saingan peraih piala AFF Cup tahun ini, tapi mereka tidak sekuat itu untuk mengalahkan Vietnam dua kali berturut-turut seperti itu.” Tutur Ryan Walters pada media vietnam bernama Vn Express.
Menurutnya ada ketidakcocokan antara pemain Vietnam dan Philippe Troussier, terutama dalam hal kepelatihan dan pemahaman taktik.
“Cara bermain (di lapangan) dan sistem taktik yang coba dibangun Philippe Troussier tidak cocok dengan para pemain di skuad Vietnam.
“Vietnam jelas berada di periode transisi dan para pemain harus bisa menunjukkan kualitas kepemimpinan mereka. Tentu saja tugas ini lebih sulit saat mereka ditempatkan di sistem yang salah.” Imbuhnya.
Corak permainan Vietnam memang relatif jauh berbeda di era kepemimpinan Park Hang Seo (PHS) dan Philippe Troussier.
Pada era pimpinan PHS, skuad Vietnam dikenal memiliki permainan yang agresif, tapi juga solid di pertahanan, open-play dan set pieces.
Winning rate di masa ini juga menyentuh angka 47%, disamping itu PHS telah berhasil menorehkan banyak medali dan piala dengan skuad Vietnam. Salah satunya emas Sea Games 2019.
Sedangkan di era Philippe Troussier, Vietnam lebih mengandalkan permainan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek, dengan kekurangan di bagian penyerangan.
