SCROLL UNTUK MEMBACA ARTIKEL
News

Benarkah Ada Regulasi yang Melarang Pemain Thailand Berkarir Di Liga 1?

231
×

Benarkah Ada Regulasi yang Melarang Pemain Thailand Berkarir Di Liga 1?

Sebarkan artikel ini
Regulasi Thailand yang Melarang Pemainnya Bermain di Liga 1
Foto FAT

TIMNAS.CO – Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya tentang tren klub Liga 1 yang berburu pemain dari Liga , baik itu kasta teratas, atau kasta kedua.

Kualitas yang bukan kaleng-kaleng, tidak perlu beradaptasi lagi dengan cuaca, menjadi beberapa alasan kenapa klub gencar berburu produk Liga Thailand seperti para pecinta sepak bola yang gencar berburu jersi KW Thailand pada pertangahan tahun 2000 dulu.

Namun, kebanyakan yang diincar di Liga Thailand adalah pemain asing. Bukan pemain Thailand. Sampai saat ini belum ada pemain Thailand yang membela klub Liga 1.

Untuk slot pemain ASEAN, klub Liga 1 lebih senang berburu pemain dari Filipina. Itupun karena ada rasa ‘Eropa'. Padahal dulu cukup banyak pemain Thailand yang mengangadu nasib di kompetisi .

Penggemar sepak bola tanah air yang sudah lama mengikuti perkembangan sepak bola di Indonesia mungkin masih ingat dengan nama Paitoon Tiebma.

Pemain Thailand yang berposisi sebagai kanan ini pernah memperkuat Persijap Jepara selama 4 musim.

Dirinya juga merupakan bagian dari Timnas Thailand asuhan Peter Withe yang memenangkan Piala AFF tahun 2002 yang mengalahkan Timnas Indonesia di final lewat babak adu penalti.

Paitoon Teibma sendiri bukan satu-satunya pemain Thailand yang membela Persijap Jepara. Ada nama Manit Noivach yang berposisi sebagai penyerang. Sayangnya, penampilannya tidak memuaskan dan terlupakan.

Sebelum publik mengenal Sintawechaai Hathairatanakool atau lebih dikenal dengan nama Kosin, Persib Bandung sudah lebih dulu mendatangkan pemain Thailand pada 2004. Dia adalah Pradit Taweechai yang bermain sebagai Bek tengah.

Pipat Thonkanya menjadi pemain Thailand terakhir yang bermain di Indonesia yakni pada ISL musim 2008-2009 dengan membela Persisam Samarinda.

Dari 30 laga, dia mampu mencetak 10 gol dan menjadi pemain kesayangan suporter meski hanya bermain selama satu musim.

Jika didata, ada 16 pemain Thailand yang pernah mengadu nasib di Indonesia. Sebagian besar memang tergolong biasa saja.

Tapi jika dilihat sudah hampir 14 tahun tidak ada pemain Thailand lagi yang mampir, jadi muncul pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi?

Muncul rumor yang mengatakan jika Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) melarang pemainnya untuk membela klub di negara yang peringkatnya di bawah mereka. Terutama untuk pemain Timnas Thailand.

Namun ini hanyalah sebatas rumor saja. Tidak ada aturan macam itu. Semua pemain Thailand berhak bermain dimana saja sesuai kehendaknya.

Mungkin bisa jadi karena level kompetisi Thailand sudah di atas Indonesia sehingga mereka enggan meninggalkan negaranya.

Kalau mau bermain di luar, tentu saja mereka memilih di negara yang sepak bolanya lebih maju.

Bisa jadi juga karena masalah nilai kontrak. Klub Liga 1 enggan mengeluarkan uang banyak hanya untuk pemain ASEAN. Lebih baik uangnya digunakan untuk pemain dari Eropa, Afrika, atau Latin Amerika.

Tapi sebagian penggemar sepak bola tentunya ingin Liga 1 jauh lebih beragam dengan hadirnya pemain dari mancanegara khususnya dari kawasan Asia Tenggara atau ASEAN itu sendiri.