5 Fakta Witan Sulaeman Pemain Timnas Indonesia Paling Berbahaya Di Era Shin Tae-yong

TIMNAS.CO - Witan Sulaeman menjadi satu-satunya pemain Timnas Indonesia paling berbahaya di Era Shin Tae-yong. Kesuksesan Witan Sulaeman bersama Timnas Indonesia ini tidak terlepas dari tangan dingin Shin Tae-yong sejak di tunjuk menjadi Pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2020 silam. Sejak dipromosikan oleh Shin Tae-yong di Skuad Senior, pemain asal Palu tersebut tidak pernah absen dan selalu menjadi andalan Timnas untuk mengobrak abrik pertahan lawan. Witan Sulaeman mencatatkan debutnya bersama Timnas Senior di usia 19 tahun, 7 bulan, 21 hari pada Sabtu, 29 Mei 2021. Kala itu Timnas Indonesia sedang melakukan uji coba melawan Oman, Saat itu Shin Tae-yong pertama kali mencoba racikannya di tim senior dengan memotong satu generasi dan mulai mencoba mengandalkan pemain muda. Pemain berjulukan baby shark tersebut masuk pada menit 68' menggantikan Evan Dimas, nomor punggung pertama kali Witan adalah nomor 22, sebelum mematenkan nomor 8 sebagai nomor khasnya. Sejak saat itu Witan menjelma sebagai predator lini depan paling berbahaya sekaligus paling konsisten di Timnas Indonesia. Kontribusi Witan Sulaeman Bersama Timnas Indonesia Sejak memperkuat Timnas Indonesia di level senior, pemain AS Trencin tersebut telah mengantarkan Timnas Indonesia sebagai runner up Piala AFF 2020, Semi Final Sea Games 2022 dan mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, pertama kali dalam 15 tahun terakhir. Kontribusi Witan pada seluruh turnamen tesebut sangat besar dan kerja kerasnya patut diacungi jempol mengingat usianya masih sangat muda namun sudah memberikan segalanya bagi Timnas Indonesia. Gol Dan Asisst Witan Sulaeman Bersama Shin Tae-yong instagram/witansulaiman_ Witan adalah satu-satunya pemain yang tampil konsisten mencetak gol dan asisst ketika mengenakan jersey merah putih. Konsistensi ini tidak berubah sejak Witan berada di skuad kelompok umur (U-19,U-23) sampai di Tim Senior. Witan Sulaeman menjelma sebagai pemain muda paling berbahaya sejak di promosikan oleh Shin Tae-yong ke Timnas Senior. Dilansir dari website Transfermarkt, Tercatat pemain yang saat ini membela AS Trencin itu sudah melakoni 20 pertandingan di Timnas Senior pada Era Shin Tae-yong dengan kontribusi 6 gol dan 7 assist. Sebuah ukiran prestasi yang sungguh luar biasa, mengingat Witan sudah mulai mengukir sejarah di usia yang masih tergolong muda. Pemain Asli Indonesia Yang Berkilau Di Eropa Witan dan Pemain Yang Merumput Di Luar Negeri (instagram/witansulaiman_) Sejak kedatangan Shin Tae-yong menjadi arsitek Timnas Indonesia, para pemain diberikan kepercayaan diri dan dipaksa serta dibantu untuk melanjutkan karir di luar negeri. Tercatat saat ini ada 6 pemain Timnas Indonesia yang berkarir di luar negeri, ada Witan dan Egy Di Liga Slowakia, Elkan Baggott di Liga Inggris, Pratama Arhan di Liga Jepang, Asnawi Mangkualam di Liga Korea Selatan dan Saddil Ramdani di Liga Malaysia. Witan Sulaeman yang lebih mengkilap bermain di Eropa ketimbang sahabat kecilnya Egy Maulana Vikri yang juga bermain di kompetisi yang sama, Liga Slowakia. Tercatat bersama klub As Trencin, Witan sudah tampil sebanyak 11 pertandingan dengan koleksi 2 gol di semua kompetisi liga Slowakia. Kemampuan Fisik Bertambah Satu hal yang paling bisa dilihat dari perubahan Witan Sulaeman saat diasuh oleh Shin Tae-yong yaitu perubahan pada fisik. Shin Tae-yong sangat keras meletakan latihan fisik sebagai menu utama dalam latihan Timnas Indonesia. Dan kerja keras itu akhirnya melahirkan buah yang manis. Witan bisa tampil 90 menit penuh tanpa rasa capek, selain itu meski bertubuh kecil dia mampu berduel dengan para pemain Eropa yang memiliki postur tubuh yang lebih besar dari para pemain di Asia. Publik sepak bola sempat dibuat terperangah melihat foto Witan dan Egy yang diposting oleh instagram FC Vion Zlate Moravce kala bersua AS Trencin di Liga Slowakia. Pada foto tersebut terlihat badan Witan yang sangat berisi dan dilingkari oleh Otot yang membesar. instagram/FcVionZlateMoravce Olah Bola Khas Eropa Skill Witan Sulaeman terus berkembang dan di tempa di Eropa, ketika bergabung dengan Timnas Indonesia, sangat terlihat olah bola pemain asal kota Palu tersebut diatas rata-rata pemain lain dan penuh dengan sentuhan Eropa. Skill Witan terakhir di perlihatkan kala melawan Curacao sebanyak dua kali, Witan dengan bebasnya berliuk-liuk serta mengobrak-abrik pertahanan Curacao. Witan sempat melepaskan sepakan keras dari luar kotak pinalti yang tidak bisa di tepis oleh penjaga gawang Tyrick Bodak dan bola pentalannya berhasil di konversi menjadi gol oleh Dimas Drajad. Witan pun berhasil mengirim asisst matang kepada Dendi Sulistyawan dengan sebelumnya diawali dari aksi meliuk-liuk diantara bek Curacao di dalam kotak pinalti. Kepiawaian Witan Sulaeman dalam mengolah bola tersebut mendapatkan pujian langsung dari pemain Curacao. Usai pertandingan Gino Van Kessel datang mendekati Witan dan memberikan selamat kepada pemain AS Trencin tersebut. "Selamat Teman" kata Gino Van Kessel.

Baca Juga