Sebuah ukiran prestasi yang sungguh luar biasa, mengingat Witan sudah mulai mengukir sejarah di usia yang masih tergolong muda.
Pemain Asli Indonesia Yang Berkilau Di Eropa
Sejak kedatangan Shin Tae-yong menjadi arsitek Timnas Indonesia, para pemain diberikan kepercayaan diri dan dipaksa serta dibantu untuk melanjutkan karir di luar negeri.
Tercatat saat ini ada 6 pemain Timnas Indonesia yang berkarir di luar negeri, ada Witan dan Egy Di Liga Slowakia, Elkan Baggott di Liga Inggris, Pratama Arhan di Liga Jepang, Asnawi Mangkualam di Liga Korea Selatan dan Saddil Ramdani di Liga Malaysia.
Witan Sulaeman yang lebih mengkilap bermain di Eropa ketimbang sahabat kecilnya Egy Maulana Vikri yang juga bermain di kompetisi yang sama, Liga Slowakia.
Tercatat bersama klub As Trencin, Witan sudah tampil sebanyak 11 pertandingan dengan koleksi 2 gol di semua kompetisi liga Slowakia.
Kemampuan Fisik Bertambah
Satu hal yang paling bisa dilihat dari perubahan Witan Sulaeman saat diasuh oleh Shin Tae-yong yaitu perubahan pada fisik.
Shin Tae-yong sangat keras meletakan latihan fisik sebagai menu utama dalam latihan Timnas Indonesia. Dan kerja keras itu akhirnya melahirkan buah yang manis.
Witan bisa tampil 90 menit penuh tanpa rasa capek, selain itu meski bertubuh kecil dia mampu berduel dengan para pemain Eropa yang memiliki postur tubuh yang lebih besar dari para pemain di Asia.
Publik sepak bola sempat dibuat terperangah melihat foto Witan dan Egy yang diposting oleh instagram FC Vion Zlate Moravce kala bersua AS Trencin di Liga Slowakia. Pada foto tersebut terlihat badan Witan yang sangat berisi dan dilingkari oleh Otot yang membesar.
Olah Bola Khas Eropa
Skill Witan Sulaeman terus berkembang dan di tempa di Eropa, ketika bergabung dengan Timnas Indonesia, sangat terlihat olah bola pemain asal kota Palu tersebut diatas rata-rata pemain lain dan penuh dengan sentuhan Eropa.
Skill Witan terakhir di perlihatkan kala melawan Curacao sebanyak dua kali, Witan dengan bebasnya berliuk-liuk serta mengobrak-abrik pertahanan Curacao.
Witan sempat melepaskan sepakan keras dari luar kotak pinalti yang tidak bisa di tepis oleh penjaga gawang Tyrick Bodak dan bola pentalannya berhasil di konversi menjadi gol oleh Dimas Drajad.