News

5 Fakta Kekalahan Timnas Garuda di Laga Indonesia vs Libya

84
Timnas Indonesia vs Libya
Timnas Indonesia akan menghadapi Libya kembali (Foto: pssi.org)

Tim Nasional (Timnas) Indonesia baru saja menyelesaikan laga uji coba menghadapi Libya. Laga uji coba ini diadakan dua kali di tanggal 2 dan 5 Januari.

Sayangnya dalam dua laga yang dijalani Timnas Garuda, dua-duanya berakhir dengan kekalahan. Meski begitu terdapat segelintir fakta yang terjadi di balik kekalahan ini.

1. Poin Berkurang

Laga Indonedia vs Libya diadakan dalam dua leg, pada leg pertama diadakan pada tanggal 2 Januari, di laga ini Timnas harus menerima kekalahan dengan skor telak 4-0.

Pada laga kedua Timnas kembali menjajal Libya di tanggal 5 Januari. Laga kedua ini bisa dikatakan spesial, sebab didaftarkan PSSI dalam laga FIFA Match A, jadi pemenang laga akan mendapatkan poin.

Begitupun sebaliknya, yang kalah juga akan kekurangan poin. Sayangnya di laga kedua ini Indonesia menerima kekalahan lagi, ini berarti poin Indonesia berkurang sekitar 2 angka, dan Indonesia gagal menyalip Bostwana yang sementara rankingnya ada di atas Indonesia.

2. Permainan Meningkat

Shin Tae Yong (STY) dengan gamblang menjelaskan jika terdapat target yang berbeda di laga pertama dan kedua ketika menghadapi Libya.

Pada laga pertama STY mengaku tidak mempermasalahkan hasil sama sekali, akan tetapi di laga leg kedua Indonesia vs Libya Timnas ditargetkan mampu bermain terorganisir dan mengincar kemenangan.

“Pertandingan kemarin (leg pertama) melawan Libya fokusnya dari pada hasil pertandingan, tapi fokus ke insting pertandingan, jadi hasil tidak terlalu penting. Dan untuk lawan Libya (leg kedua) akan fokus ke organisasi dan mungkin akan berusaha untuk menang.” Ujar mantan pemain Timnas Korea Selatan ini.

Terbukti perlahan permainan Timnas meningkat drastis. Perbedaan laga pertama dan laga kedua begitu mencolok. Baik dari segi posisi maupun jumlah tembakan dan jumlah peluang. 

Pada laga ini beberapa pemain Timnas  seperti Marselino, Justin dan Sananta berhasil mendapatkan peluang emas meskipun belum bisa dicetak menjadi gol.

Dari segi koordinasi juga semakin membaik, pun termasuk dari cara build up serangan dan mengalirkan bola dari kaki ke kaki.

Exit mobile version