AFF 2022 merupakan lampu kuning bagi karir Witan. Banyak peluang yang disia-siakan termasuk pada laga melawan Thailand.
Tak ayal performa buruknya dijadikan pelampiasan oleh para netizen maha benar yang jari-jarinya lebih cepat mengetik komentar jahat dibanding Lucky Luke yang menembak lebih cepat dari bayangannya.
Namun Witan tidak lantas terpuruk. Atau bahkan menjawab semua kritikan netizen dengan kritikan atau curhatan di media sosial.
Bagi Witan, kritik harus dijawab dengan performa.
Mungkin itulah yang membuat Shin Tae-yong maupun Indra Sjafri tetap percaya pada Witan. Ada daya juang yang dimiliki oleh Witan.
Begitu juga dengan Persija Jakarta yang tetap percaya pada Witan. Musim 2023-2024 bersama Persija harus menjadi titik balik bagi Witan.
Apalagi Witan masih muda, 21 tahun. Musuh besar Witan saat ini bukan netizen atau suporter. Karena sejatinya mereka tetap ingin Witan tampil apik.
Musuh besar Witan adalah diri sendiri yang masih dihantui kejayaan masa lalu dan trauma.
Atau memang sebaliknya Witan beristirahat dulu dari Timnas Indonesia?