Berikut ini profil Shayne Pattiynama, pemain naturalisasi terbaru yang melengkapi puzzle naturalisasi Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong.
Pemain berusia 24 tahun ini memiliki darah Indonesia dari sang ayah yang berasal dari Semarang sementara ibunya berasal dari Belanda.
Kehadiran Shayne Pattynama diharapkan dapat menutup celah pertahanan lini belakang Timnas Indonesia yang selama ini sering menjadi masalah.
Yuk simak profil lengkapnya dan apa yang dapat diberikan oleh pemain naturalisasi asal Belanda seharga 6.95 milyar ini.
Shayne Elian Jay Pattynama, pemain kelahiran 11 Agustus 1998 di Lelystad, Belanda ini saat ini memperkuat klub liga utama Norwegia, Viking FK. Dia bermain di posisi bek kiri namun juga dapat memainkan peran sebagai seorang gelandang.
Shayne mulai mengenal sepakbola pada usia delapan tahun, dia belajar sepakbola di Lelystad'67 dan kemudian melanjutkannya ke akademi Ajax Amsterdam.
Di usia mudanya pemain berusia 24 tahun banyak menghabiskan waktunya dengan kultur sepakbola Belanda, usai dari akademi Ajax dia pindah ke Utrecht, disana dia mulai merintis karir sepakbolanya mulai dari Utrecht U-17, U-19, U-21 sampai akhirnya mendapat pinangan dari SC Telstar.
Bermain selama kurang lebih dua musim disana, kemampuan Shayne Pattynama mendapatkan perhatian dari salah satu klub liga utama Norwegia yaitu Viking FK. Dia pun pindah kesana dengan nilai transfer 5.65 Milyar pada April tahun 2021.
Kemampuan Shayne Pattynama kemudian menarik perhatian Shin Tae-yong untuk memperkuat lini pertahanan Timnas Indonesia.
Shayne Pattynama memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan juga fisik yang sangat kuat, sebagai seorang bek kiri yang sering naik turun membantu serangan, kemapuannya dalam melepaskan umpan crossing yang akurat bisa menjadi solusi Timnas Indonesia, Dia pun selalu memenangkan duel udara.
Bagi Shayne Pattynama bermain di Timnas Indonesia memiliki arti tersendiri bagi dirinya. Setiap menggunakan serangam Timnas Indonesia dia selalu mengingat ayahnya.
Kisah sedih ini dia bagikan melalui instagram pribadinya. Ayahnya rencana memiliki keinginan untuk membawa Shayne dan seluruh keluarganya pulang ke Indonesia. Keinginan itu diutarakan sejak Shayne masih kecil.
