Klub asal London Utara, Tottenham Hotspur memang sering dijadikan bahan candaan dalam urusan trofi maupun sepak bola. Terakhir kali mereka merasakan gelar juara adalah pada tahun 2007-2008 saat Spurs menumbangkan klub London lainnya, Chelsea, dalam babak final Piala Liga dengan skor 2-1 lewat perpanjangan waktu.
Itulah saat terakhir suporter The Lilywhites melihat klub kesayangannya juara, meski hanya juara Piala Liga. Kecuali jika Audi Cup tahun 2019 juga mau ikut dihitung.
Tapi bukan berarti Spurs tidak punya pemain didikan Akademi sendiri yang hebat. Harry Kane yang menjadi tumpuan dalam mencetak gol adalah produk asli Spurs.
Spurs tidak mau ketinggalan dengan klub London lainnya yang punya kebiasaan mencetak pemain hebat seperti West Ham atau Arsenal.
Eddie Baily dan Ted Ditchburn, Bill Nicholson, adalah para legenda Spurs saat klub tersebut pertama kali menjadi juara Liga pada musim 1950-1951 adalah didikan asli Spurs.
Kemudian ada Ron Henry, pemain binaan Spurs yang berhasil membawa klub tersebut juara Liga dan Piala FA pada musim 1961 serta Piala Winners pada musim 1963.
Ada juga pemain didikan Spurs yang berhasil sukses bersama klub lain. Sol Campbell yang dicap sebagai pengkhianat sukses bersama seteru abadi, Arsenal.
Graeme Souness yang menjadi legenda bersama Liverpool, dan ada Kyle Walker-Peters yang berpeluang meraih treble bersama Manchester City.
Dan kini, ada pemain didikan Spurs yang mencuri perhatian. Dia adalah Gabriel Han Willhoft-King. Pemuda kelahiran London, 24 Januari 2007 ini mencuri perhatian pengamat sepak bola dan para pencari bakat.
Sudah bergabung dengan Akademi Spurs sejak usia 6 tahun, Willhoft-King diprediksi akan punya masa depan yang cerah. Memperkuat Spurs U-18, Willhoft-King dinilai punya kelebihan dibanding rekan seusianya yang masih sama-sama duduk di bangku sekolah.
Berposisi asli sebagai gelandang bertahan, namun bisa juga dimainkan sebagai gelandang tengah, Willhoft-King punya sentuhan dan kontrol bola di atas rata-rata. Dan satu lagi, Willhoft-King punya modal utama sebagai gelandang kelas atas: passing yang bagus.