Penjaga gawang klub Panathinaikos di Yunani, Cyrus Margono berminat jadi Warga Negara Indonesia (WNI). Kepastian tersebut diungkap oleh duta besar Indonesia untuk Yunani, Bebeb A.K Nugraha Djundjunan saat berkunjung ke kantor PSSI, Rabu (2/3/2022).
Selain untuk silaturahmi, kunjungan tersebut juga membicarakan soal sepak bola bersama pengurus PSSI.
Dalam kesempatan tersebut Bebeb mengabarkan bahwa ada pemain keturunan yang saat ini berpaspor Amerika Serikat dan bermain di klub Yunani, Panathinaikos B, Cyrus Ashkon Margono.
“Pemain ini berkeinginan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Umurnya masih 20 tahun dan kini bermain di klub Panathinaikos B. Posisinya adalah kiper,” ucap Bebeb mengutip dari laman resmi PSSI.
PSSI pun antusias dengan kabar tersebut. Pasalnya, pemain kelahiran 9 November 2001 itu mempunyai prospek cerah jika bisa memperkuat Timnas Indonesia U-23 maupun timnas senior.
“Saya berterima kasih atas masukan dari Duta Besar Indonesia untuk Yunani ini. Kami akan pelajari dulu terkait administrasinya dan lain-lain. Tetapi, ini masukan yang bagus bagi PSSI,” kata Mochamad Iriawan menukil laman resmi PSSI.
Cyrus Margono mendapat darah Indonesia dari sang ayah, sedangkan ibunya berasal dari Iran. Meski begitu, ia lahir dan besar di Amerika Serikat.
Darah Indonesia itu pun bisa memungkinkan dirinya untuk bergabung dengan Timnas Indonesia seperti halnya dengan Elkan Baggott. Apalagi usianya yang masih sangat belia.
Sebagai informasi, Elkan Baggott langsung menjadi WNI karena jika memiliki ayah atau ibu asal Indonesia, maka seseorang bisa memilih kewarganegaraannya. Karena itulah Baggott langsung bisa mengurus E-KTP sebagai bukti dirinya adalah WNI.
Cyrus mulai mendalami dunia sepak bola sejak ia berusia empat tahun dan menimba ilmu di New York Soccer Club dan Met Oval Academy. Pada 2015 lalu, ia sempat merasakan didikan dari Inter Milan Academy selama dua minggu.
Tahun 2019, dirinya bergabung bersama klub sepak bola Universitas Denver. Tahun berikutnya, ia pindah ke UK Wildcats yang merupakan klub sepak bola Universitas Kentucky.
