Radar Pemain

Curahan Hati Bagus Kahfi Tentang Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia: Hanya Jalan Pintas

57
Bagus Kahfi Curhat Naturalisasi

Belakangan ini PSSI kembali intens melakukan program naturalisasi. Namun, kali ini mereka lebih fokus mencari pemain yang memang jelas mempunyai garis keturunan Indonesia.

Sejauh ini dua nama yaitu Sandy Walsh dan Jordi Amat dipastikan akan segera berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI. Sementara itu, satu nama lain yaitu Tijjani Reijnders masih belum ada keterangan resmi dari federasi.

Seperti program naturalisasi sebelumnya, kali ini program naturalisasi juga mengundang perdebatan panas. Baik dari kalangan suporter maupun para pesepakbola itu sendiri. Salah satu yang angkat bicara terkait isu tersebut yaitu penyerang muda Indonesia yang saat ini bermain untuk Jong Utrecht, .

Bagus mengaku sebenarnya dia tak mempermasalahkan hal tersebut. Para pemain keturunan dinilai akan membantu meningkatkan level permainan Tim Merah Putih.

“Menurut saya pasti kalau misal ada beberapa naturalisasi pemain keturunan bakal membantu Timnas kita lebih baik,” ucap Bagus seperti dilansir dari kanal YouTube KR TV, Rabu (16/2/2022).

Namun, ia merasa program naturalisasi para pemain keturunan hanyalah sebuah jalan pintas. Karena, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.

Menurut kembaran Bagas Kaffa ini, seharusnya tak sulit untuk menemukan 23 pemain dari jutaan penduduk untuk mengisi skuad Timnas Indonesia. lalu bisa membawa Tim Garuda menuju ajang internasional yang lebih jauh lagi.

“200 juta lebih penduduk Indonesia masa kita nggak bisa menemukan 23 pemain yang bisa membawa Indonesia lebih jauh lagi,” tuturnya.

“Iya itu jalan pintas, negara kita besar pemain kita banyak masa nggak percaya dengan kualitas pemain asli kita sendiri,” sambungnya.

Lebih lanjut, dia juga menyoroti hal lain yang harus jadi fokus utama supaya prestasi Timnas Indonesia dapat meningkat di masa depan.

Satu hal yang harus selalu diperbaiki yaitu level grassroot atau akar rumput sepak bola Tanah Air. Seperti penyediaan fasilitas yang mendukung dan bertambahkan pelatih-pelatih berkualitas.

“Grassroot harus diperbaiki harus lebih banyak pelatih dan fasilitas yang bagus,” tegas Bagus Kahfi.

Exit mobile version