Timnas.co – Keputusan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mencoret Ramai Rumakiek membuatnya mendapat cap tangan besi.
Cap bahwa Shin Tae-yong tangan besi itu datang dari salah satu media Vietnam, Soha.vn dalam artikel terbaru yang mereka terbitkan.
Artikel tersebut membahas soal Ramai Rumakiek yang tak mengindahkan panggilan dari Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) skuad SEA Games.
Ramai Rumakiek sempat memberikan kabar bahwa dirinya sedang sakit. Kondisi itulah yang membuatnya tak bisa ikut TC.
Shin Tae-yong kemudian menawarkan agar Rumakiek melanjutkan perawatannya ke Jakarta. Namun, Rumakiek tak merespons tawaran tersebut.
PSSI dan tim pelatih timnas U-23 Indonesia kembali menghubungi Rumakiek untuk meminta paspor guna mengurus visa ke Korea Selatan.
Namun, lagi-lagi tak ada respons dari sang pemain.
Shin Tae-yong pun marah dengan sikap Rumakiek. Ia memastikan pemain 19 tahun itu tak akan ikut ke SEA Games 2022.
“Kami sudah melayangkan surat pemanggilan tapi dia tidak merespons sama sekali. Jadi, saya harus berikan sanksi kepada Rumakiek,” ucap Shin Tae-yong pada laman resmi PSSI, Minggu (17/4/2022).
Bila Ramai sengaja mangkir dari panggilan timnas Indonesia maka ia bisa mendapat sanksi dari Komdis PSSI.
Dalam Kode Disiplin PSSI pasal 73 tertera bahwa pemain yang sengaja mangkir dari panggilan timnas Indonesia bisa mendapat hukuman larangan bermain selama 6 bulan dan denda Rp 20 juta.
Tak cuma sang pemain, bila klub yang menaunginya juga sengaja memberi intervensi untuk mangkir dari panggilan timnas Indonesia, maka klub juga akan mendapat sanksi.
Dalam hal ini, jika ada ofisial atau pengurus Persipura Jayapura yang terlibat dalam pelanggaran Ramai Rumakiek, maka akan ada hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan.
JADWAL SEA GAMES
SEA Games akan berlangsung pada Mei mendatang di Vietnam.
Timnas U-23 yang akan berlaga pada ajang tersebut kini sedang TC di Korsel.
Ada 25 pemain yang sedang mengikuti TC, belum termasuk Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Saddil Ramdani, dan Elkan Baggott.
