Rory Delap sendiri memang merupakan mantan atlet lempar lembing. Namun salah besar jika menganggap Delap dan Arhan hanyalah pemain yang mengadakan lemparan ke dalam.
Dalam kasus Rory Delap, pemain ini lahir di Inggris namun lebih memilih untuk membela Timnas Republik Irlandia. Bersama Irlandia, Delap berhasil mengoleksi 11 caps. Sepanjang karirnya Delap memang hanya membela klub-klub medioker seperti Derby County, Southampton, Sunderland, Stoke City, dan Barnsley.
Namun ada alasan tertentu kenapa Southampton mau merogoh kocek hingga 4 juta Pounds pada 2001 yang merupakan rekor klub saat itu.
Delap yang berposisi sebagai gelandang punya daya jelajah dan stamina yang tinggi. Selain itu Delap juga punya kemampuan untuk mematahkan serangan lawan.
Selain itu Delap juga punya mental yang kuat. Dirinya mampu bangkit setelah mengalami patah kaki pada 2006 saat masih menjadi pemain pinjaman di Stoke City.
Namun klubnya masih memberikan kepercayaan. Malah memberikan kontrak permanen. Oleh sebab itu dirinya menyandang status sebagai cult hero oleh para suporter Stoke City.
Untuk Arhan, selain punya lemparan ke dalam yang bisa berujung maut, kakinya juga mampu mengeksekusi tendangan bebas dengan baik.
Terbukti pada Liga 1 musim 2021 saat masih membela PSIS Semarang, Arhan mampu mencetak gol indah lewat tendangan bebas.
Selain itu, Arhan punya kemampuan lain yang membuatnya menjadi pemain kesayangan STY: Arhan sangat fleksibel dalam tugas yang diberikan pelatih kepadanya.
Arhan bisa bermain melebar ataupun merangsek ke tengah sesuai dengan instruksi pelatih. Dengan bergerak ke tengah.
Arhan bisa melakukan cut inside atau berperan sebagai gelandang bertahan sehingga memungkinkan gelandang yang lain untuk leluasa maju, meskipun saat berperan sebagai gelandang bertahan, Arhan tidak begitu baik dibandingkan saat dirinya bermain lebih melebar.
Taktik tersebut biasanya diterapkan oleh STY ketika memakai formasi 4-2-3-1 dalam membangun serangan. Atau saat STY memakai formasi 4-4-2, Arhan akan tampil lebih menyerang di kiri.
