Perjalanan Kuliner Trophy Liga 1 Musim Ini
Trophy Liga 1 sepertinya enggan untuk kembali ke Pulau Jawa. Setelah pada musim 2017 dan 2018 trophy Liga 1 mampir di Pulau Jawa berkat Bhayangkara FC dan Persija Jakarta, namun dalam dua musim berikutnya, trophy Liga 1 lebih nyaman menikmati suasana pantai, pasir putih, serta suasana pedesaan di Pulau Dewata bersama Bali United sambil menikmati sate lilit, rujak kuah pindang, dan ayam betutu.
Musim ini, rupanya trophy Liga 1 ingin lebih puas makan sop konro, coto Makassar, iga bakar, pallu butung, atau es pisang ijo di Makassar. Apalagi sekarang bulan Ramadan. Sungguh puas rasanya berbuka dengan hidangan nikmat tadi.
Trophy Liga 1 ingin menikmatinya bersama teman barunya, PSM Makassar.
Sebelumnya trophy Liga 1 pernah menikmati ayam cincane dan gapit pisang di sekitaran Stadion Segiri, Samarinda bersama Borneo FC.
Lalu datang juga Madura United menawarkan trophy Liga 1 hidangan khas Madura yang sungguh menggugah selera yakni sate dan soto Madura yang membuat siapa saja meneteskan air liur. Tak terkecuali trophy Liga 1. Maka bersama Madura United, trophy Liga 1 wisata kuliner di sekitaran Pamekasan.
Persib Bandung dengan koki barunya yang bertaraf Internasional, Luis Milla, datang menggoda. Lewat racikan resep dari Spanyol, Luis Milla menawarkan kuliner Bandung seperti colenak, surabi, batagor, serta gurame goreng sambal mangga. Rupanya cocok di lidah trophy Liga 1.
Namun, Persija Jakarta menawarkan sajian istimewa bagi trophy Liga 1 sekaligus mengajak trophy Liga 1 bernostalgia akan kenangan selama berada di ibukota pada 2018.
Segala macam hidangan tersedia di Jakarta. Mulai dari yang khas Jakarta seperti gado-gado, kerak telor, serta gabus pucung hingga sajian mancanegara yang ditawarkan chef asal Jerman, Thomas Doll.
Selain menawarkan sosis dan bir khas Jerman, Thomas Doll juga menawarkan goulash dan kolache khas Republik Ceska serta machboos dan nasi briyani ala Timur Tengah.
Namun rupanya trophy Liga 1 sudah kadung cinta duluan dengan kuliner khas Makassar. Apalagi sang koki asal Portugal, Bernardo Tavares sangat konsisten meracik bumbu.
