Kiprah klub asal Jawa Timur hingga pekan keempat Liga 1 musim ini cukup mengkhawatirkan.
Arema FC belum pernah sekali menang dan baru saja kalah 1-3 dari Bali United. Persik Kediri dicukur 0-3 oleh Dewa United. Dan Persebaya masih harus bertarung menghadapi RANS Nusantara dan baru mengumpulkan poin 4.
Madura United secara de jure merupakan klub asal Jawa Timur karena Pulau Madura adalah bagian dari Provinsi Jawa Timur. Tapi secara de facto, Madura bukan termasuk Jawa. Mereka adalah bangsa yang berbeda dan punya budaya tersendiri.
Maka Madura United enggan disamakan dengan klub-klub Jawa Timur tadi. Dan bertekad untuk bisa finish lebih baik.
Saat ini Madura United masih tertahan di peringkat ke-11 dengan poin 4. Padahal di musim lalu, Sappe Kerab memimpin di puncak klasemen.
Madura United masih mencoba menemukan bentuk permainannya di bawah asuhan pelatih baru asal Brasil, Mauricio Souza. Dan hasilnya sebenarnya tidak terlalu buruk.
Lini tengah yang digalang oleh Jaja boleh dibilang solid. Rekrutan baru Francisco Rivera juga sudah langsung terlihat menyatu dengan tim.
Yang jadi masalah adalah lini depan. Junior Brandao masih belum bisa mencetak gol hingga pekan ketiga. Sementara penyerang gaek, Beto, tidak bisa terus diturunkan tiap pekan.
Tapi mungkin justru Beto yang bisa menjadi pembeda dalam laga penutup pekan keempat yang akan digelar di Stadion Gelora Ratu Pamelingan pada Minggu, 23 Juli besok.
Sebab lawan yang akan dihadapi Madura United adalah mantan klub Beto, Persis Solo.
Persis Solo sendiri saat ini masih tercecer di peringkat 10 dengan perolehan poin sama dengan Madura United.
Laskar Sambernyawa sendiri punya tekad untuk bisa pulang membawa 3 poin dari laga kandang kedua kali ini.
Uniknya jika masalah Madura United ada pada lini depan, masalah Persis Solo justru ada di lini belakang.
Gawang Gianluca Pandeynuwu selalu akrab dengan gol lawan. Lini tengah yang tidak seimbang membuat barisan pertahanan gampang sekali ditembus.
Ini bisa menjadi makanan empuk bagi pemain Madura United apalagi Madura United punya sayap cepat seperti Lulinha. Apalagi dalam dua laga awal, gawang Persis Solo bobol oleh pemain sayap.
