Napoli akhirnya berhasil memastikan gelar Scudetto Serie A Italia musim kompetisi 2022-2023.
Pada Jumat, 5 Maret 2023 dinihari, bertandang ke Stadion Friuli kandang Udinese, Napoli yang hanya butuh hasil imbang guna mengunci gelar Scudetto tertinggal lebih dulu dari tuan rumah berkat gol Lovric di menit ke-13.
Pada babak kedua, penyerang andalan Napoli asal Nigeria, Victor Osimhen mampu menyamakan kedudukan di menit ke-52. Skor imbang 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan. Pemain dan suporter Napoli bersorak gembira.
Ini merupakan pelepas dahaga selama 33 tahun lamanya saat terakhir kali Napoli memenangkan gelar Scudetto musim 1989-1990 dengan Diego Armando Maradona.
Kemenangan Napoli bukan hanya milik Pemain dan suporter Napoli. Namun bagi seluruh penduduk Italia bagian selatan.
Napoli yang berada di selatan Italia adalah representasi perlawanan bagi utara Italia. Selama ini selatan Italia kerap mendapatkan diskriminasi.
Wilayah selatan Italia memang tertinggal dengan utara Italia yang lebih kental dengan budaya Eropa karena dekat dengan pegunungan Alpen. Sementara selatan Italia lebih kental dengan budaya Mediterania.
Secara dialek, selatan Italia berbeda dengan utara. Bagi orang utara, dialek selatan adalah dialek udik. Sama seperti orang-orangnya kotor, pemalas, dan kriminal.
Maka, hegemoni Napoli musim ini bagaikan sebuah tamparan bagi masyarakat utara Italia.
Bagaimana dengan di Indonesia. Kalau mau jujur, dengan wilayah yang sangat luas, perekonomian Indonesia lebih terpusat di pulau Jawa.
Bahkan termasuk kekuatan sepak bolanya. Klub dari Pulau Jawa menjadi yang paling dominan dalam daftar gelar juara.
Sejak dimulai secara profesional tahun 1994, empat klub dari Pulau Jawa yang menjadi jawara selama empat musim beruntun.
Hegemoni tersebut sempat dirusak oleh PSM Makassar di musim 1999-2000. Uniknya, klub yang menjadi runner up adalah PKT Bontang yang asal dari Pulau Kalimantan.
Setelah 1999-2000, lagi-lagi klub dari Pulau Jawa kembali mendominasi gelar juara selama empat musim.
