Kemudian kepastian kompetisi Elite Pro Academy (EPA). Tempo lalu publik digemparkan dengan hutang sebesar 4 miliar Rupiah yang belum dibayarkan oleh PSSI sejak musim 2021-2022.
PSSI sendiri tengah melakukan audit keuangan untuk mencari akar permasalahan hutang EPA yang mencakup subsidi bagi klub peserta, upah sukarelawan, hingga biaya antigen pada masa pandemi hingga tunggakan Tunjangan Hari Raya.
Sayang jika EPA ini tidak ditiadakan lagi. Karena sebagai wadah kompetisi bagi pemain U-14, U-16, dan U-18, EPA diharapkan bisa selalu melahirkan pemain muda berbakat.
Terakhir tentu saja soal kompetisi Liga 1 Putri yang sudah mati sejak 2019 lalu. Terlebih PSSI sudah mengadakan perjanjian kerjasama dengan JFA soal pengembangan sepak bola wanita di Indonesia. Kiranya PT LIB juga paham dan turut menyediakan kembali wadah kompetisi bagi pesepakbola wanita.
