Komite Wasit PSSI memberikan sangsi berupa pembinaan khusus tanpa tugas kepada wasit dan perangkat pertandingan BRI Liga 1 yang bermasalah.
Tak tanggung-tanggung sebanyak 18 Wasit dan perangkat pertandingan yang terkena imbas dari hukuman ini karena dinalai bermasalah memimpin pertandingan.
BRI Liga 1 2022/2023 telah berlangsung selama lima minggu. Ada beberapa insiden yang melibatkan kesalahan wasit di beberapa pertandingan. Mereka terdiri dari kepala wasit, wakil wasit dan asisten wasit.
“PSSI berharap seluruh perangkat pertandingan menjalankan tugas sesuai Law of The Game (LOTG). Setiap wasit yang menjalankan tugas dengan baik pasti ada award, namun bila tidak menjalankan tugas dengan baik akan ada pembinaan tanpa tugas” ujar Ahmad Riyadh , Selaku ketua komite wasit PSSI.
Komite Wasit PSSI mengatakan sistem peringkat akan diterapkan untuk menjaga kualitas masing-masing wasit dalam pertandingan Liga 1 musim 2022/2023.
Ahmad Riyadh beberapa waktu lalu menegaskan bahwa setiap wasit yang memimpin pertandingan akan dinilai oleh tim yang dibentuk khusus PSSI untuk menentukan peringkat.
“Kalau peringkatnya bagus maka dia lebih banyak bertugas di laga krusial. Tapi, kalau biasa-biasa saja maka rankingnya di bawah,” ungkap Ahmad Riyadh.
Ahmad Riyadh juga menghimbau kepada wasit yang belum pernah mendapat instruksi khusus tanpa penugasan untuk berhati-hati dalam menjalankan tugasnya, dan berharap agar wasit tetap fokus dan menjalankan tugasnya sesuai dengan LOTG.
Adapun kepada wasit yang terkena masalah akan menjalani masa hukuman dan tetap akan dibimbing agar tidak lagi melakukan kesalahan.
“Untuk perangkat pertandingan yang sedang menjalani pembinaan khusus tanpa tugas, tentu kami akan memberikan semangat dan akan melakukan meeting menanyakan kesiapan mental serta fisiknya agar ke depannya tidak melakukan kesalahan,” ujarnya.
Komite wasit berencana untuk melakukan koordinasi dan evaluasi menyeluruh setiap persepuluh pekan kepada seluruh perangkat pertandingan.
Menurut catatan Komite Wasit PSSI, 18 ofisial pertandingan ditetapkan dengan berbagai tingkat hukuman berdasarkan kesalahan yang dilakukan.