Sementara Arema FC sendiri masih menyisakan Abel Camara, Dendi Santoso, Hamzah Titofani, dan Kevin Armedya. Namun nama-nama di atas masih diragukan ketajamannya. Terutama bagi Abel Camara.
Tapi tumpulnya lini depan Arema FC bukan berarti lantas membuat Borneo FC, sang lawan nanti, jadi lupa diri. Siapapun bisa memberi kejutan. Apalagi dalam sepakbola. Ditambah pada pekan ke-31 kemarin Borneo FC malah secara tak terduga harus tumbang di tangan PSS Sleman dengan skor 1-2.
Meski sudah berhasil membalaskan dendam kekalahan di final Piala Presiden 2022 dengan menghajar Arema FC di pekan pertama dengan skor 3-0 saat Singo Edan bertandang ke Samarinda, ada catatan yang harus diperhatikan oleh Borneo FC: bomber subur mereka, Matheus Pato belum pernah sekalipun mampu menembus gawang Arema FC dalam tiga kali pertemuan.
Ini merupakan tantangan tersendiri bagi Matheus Pato. Apalagi yang berdiri di bawah mistar gawang Arema FC juga sama-sama berasal dari Brasil, Adilson Maringa. Apabila Matheus Pato berhasil membobol gawang rekan senegaranya itu, mungkin bukan hanya kemenangan bagi Borneo FC, Matheus Pato bisa melangkahi raihan gol top skor sementara yang juga dari Brasil, David da Silva.
