Liga Indonesia

Persita Tangerang Yang Ingin Mapan Dulu Baru Jago

1819
×

Persita Tangerang Yang Ingin Mapan Dulu Baru Jago

Sebarkan artikel ini
Klub Persita Tangerang Mapan
dok Persitafc

diam-diam sedang menuju ke pengelolaan klub yang lebih profesional serta mengutamakan kemapanan terlebih dahulu ketimbang mengejar gelar juara yang dianggap terlalu muluk.

Secara prestasi memang Persita Tangerang mentok hanya menjadi runner up musim 2002 setelah kalah 1-2 dari Petrokimia Putra di babak final dan menempati peringkat ketiga pada musim 2003, prestasi Persita lebih sering mengalami pasang surut.

Bahkan bisa dibilang, Persita baru benar-benar tampil secara penuh di Liga satu sebanyak dua musim saja.

Persita memang mendapat jatah promosi ke pada musim 2020 namun kompetisi dihentikan karena pandemi.

Dari dua musim tersebut pula, Persita belum berhasil finish di Lima besar. Musim 2021 Persita finish di peringkat ke-12. Dan musim lalu, Persita berhasil memperbaiki peringkat dengan finish di peringkat ke-9.

Namun itu bukan menjadi halangan bagi manajemen Persita untuk mengelola klub kesayangan masyarakat Tangerang ini menjadi lebih profesional.

Persita berhasil mendapatkan hak pengelolaan Stadion Indomilk Arena selama 30 tahun.

Maka tidak heran jika stadion ini kemudian diwarnai dengan cat warna ungu, warna kebesaran Persita Dan tidak ketinggalan logo Persita yang dipasang di gerbang utama stadion.

Sekedar informasi, Stadion Indomilk Arena memang merupakan markas utama Persita sejak dulu waktu masih bernama Stadion Benteng.

Kini setelah direnovasi tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Tangerang menjalin kerjasama dengan perusahaan olahan susu untuk kemudian dipakai namanya sebagai nama stadion.

Mirip-mirip dengan Allianz Arena atau Emirates Stadium.

Sementara untuk biaya perawatan dilimpahkan ke Persita.

Karena itulah, manajemen Persita mempunyai rencana dalam 5 tahun kedepan untuk membangun dua training ground, lapangan untuk mini soccer, serta fasilitas lainnya termasuk untuk Akademi Persita.

Bicara soal Akademi, Persita mengharuskan semua pemain mudanya untuk bersekolah. Karena prestasi akademik juga bisa menunjang prestasi di lapangan. Apalagi sebagai persiapan pemain ketika akan pensiun atau karir sepak bolanya mentok.