Liga Indonesia

Perebutan Top Skor Liga 1: Duel Brasil vs Montenegro, Siapa yang Menang?

131
Perebutan Top Skor Liga 1
Dok Borneo FC

Tidak lengkap rasanya jika membahas kompetisi liga di Indonesia tanpa menyenggol tentang daftar pencetak gol atau top skor kompetisi liga kasta teratas di tanah air. 

Dan pada sejarah Liga 1 yang dimulai pada 2017, tercatat ada 4 pemain yang mencatatkan namanya secara permanen dalam daftar top skor kompetisi liga teratas Indonesia.

Uniknya, 3 dari 4 pemain tersebut berasal dari Eropa. Belum ada pemain dari Latin Amerika atau Afrika yang menjadi top skor. 

Sylvano Comvalius, top skor edisi perdana Liga 1 2017 bersama Bali United, tidak hanya mencatatkan gol paling banyak dalam semusim dengan 37 gol.

Namun menjadi pemain Eropa Barat pertama yang menjadi top skor di Indonesia. Sebelumnya top skor di kompetisi liga Indonesia yang berasal dari Eropa, kebanyakan dari Eropa Timur khususnya kawasan Balkan.

Dan negara Balkan juga yang menjadi penyumbang negara terbanyak sebagai top skor sepanjang sejarah Liga 1. Musim 2018 ada Aleksandar Rakic bersama PS TIRA dengan 21 gol yang berasal dari Serbia.

Marko Simic top skor musim 2019 dengan 28 gol bersama Persija Jakarta, berasal dari Kroasia. Dan jika kita bicara soal top skor 2021, Ilija dengan 23 gol bersama Bali United, lahir di Montenegro meski saat ini sudah resmi menjadi WNI.

Dan pada Liga 1 musim 2022-2023 ini, bukan hanya perburuan gelar juara saja yang makin seru. Namun juga perebutan pemain dalam meraih gelar top skor. Dan kemungkinan besar, negara Latin Amerika akan meneruskan tradisi daftar top skor di kompetisi liga di Indonesia.

Saat ini persaingan dalam memperebutkan gelar top skor mengerucut menjadi 3 pemain saja: dengan 20 gol bersama Persib, dengan 19 gol bersama Borneo FC, dan Ilija Spasojevic dengan 15 gol bersama Bali United.

Dari 3 nama, nampaknya kans paling besar ada pada David da Silva dan Matheus Pato. Kedua pemain ini sama-sama berasal dari negara gudangnya pemain hebat, Brasil.

Bagi David da Silva, Liga 1 bukan barang baru. Sementara bagi Matheus Pato, ini adalah musim perdana merasakan kerasnya kompetisi di Indonesia. 

Exit mobile version