Nama Irfan Bachdim tentunya masih segar dalam ingatan publik pecinta sepak bola tanah air. Ia merupakan salah satu dari skuad timnas Indonesia pada Piala AFF 2010 yang menjadi idola publik kala itu.
Meski lahir di Belanda, Irfan Bachdim bukanlah pemain naturalisasi seperti duetnya di lini depan, Cristian ‘El Loco' Gonzales. Irfan memilih untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) saat usianya berusia 17 tahun.
Irfan Bachdim mampu menjadi idola publik setelah bermain gemilang dalam ajang tersebut. Namun, lagi-lagi Indonesia gagal meraih gelar juara setelah kalah di laga final yang penuh kontroversi melawan Malaysia.
Selepas ajang Piala AFF 2010, Irfan bergabung dengan klub Persema Malang. Namun, kala itu PSSI dilanda dualisme kepemimpinan sehingga ia terpaksa harus berkarir di luar negeri.
Irfan tercatat bermain di luar negeri pada 2013 hingga 2016. Pada periode itu, suami dari Jennifer Kurniawan itu membela Chonburi, Ventforet Kofu, dan Consadole Sapporo.
Pada musim 2017, Irfan memutuskan untuk balik ke Indonesia. Ia menjadi bagian dari proyek jangka panjang Bali United dan membawa klubnya meraih gelar Liga 1 musim 2019.
Usai berhasil mempersembahkan trofi Liga 1 bersama Bali United, Irfan justru mengejutkan publik karena memutuskan pindah ke PSS Sleman di musim berikutnya. Namun, pandemi COVID-19 membuat kompetisi dihentikan.
Pada musim 2021/2022, Irfan kembali membuat keputusan yang sangat mengejutkan. Ia memutuskan untuk hijrah ke Persis Solo, yang ketika itu masih bermain di Liga 2.
Meski begitu, keputusan Irfan pindah ke Persis sangat tepat. Sebab, ia mampu tampil sebagai pahlawan bagi Persis di final Liga 2.
Irfan mencetak dua gol untuk membawa Persis Solo menang 2-1 atas RANS Nusantara FC. Hasil ini juga sekaligus membuat Persis Solo berhak untuk tampil di Liga 1 musim lalu.
Kini, Irfan Bachdim telah mengumumkan untuk berpisah dengan Persis Solo pada awal musim 2023/2024.
Alasan keluarga membuat pemain berusia 34 tahun itu harus meninggalkan klub berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut sehingga kini berstatus ‘pengangguran' alias tanpa klub.