Setelah pasti Liga 1 musim 2023-2024 akan tanpa penonton tandang, kini muncul kabar jika pada Liga 1 musim depan, jumlah penonton kandang juga akan dibatasi dengan kuota 50% saja.
Kabar tersebut bahkan sudah dikonfirmasi oleh sang Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Bahkan sudah hampir pasti.
Kontan saja kabar tersebut memicu reaksi dari para pecinta sepak bola tanah air. Sebagian setuju karena saat ini Indonesia sedang dalam pantauan FIFA. Jika terjadi masalah lagi, Maka sanksi serius akan dihadapi.
Padahal Indonesia sendiri sedang berbenah untuk ke arah yang lebih baik. Terutama untuk Timnas Indonesia yang dihadapi jadwal padat termasuk Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia.
Selain itu beberapa pecinta sepak bola juga berpendapat, saat ini stadion yang ada masih kurang layak jika dilihat dari keselematan penonton. Ada baiknya menunggu perbaikan terlebih dahulu.
Ada lagi pendapat yang meng-iyakan keputusan Liga 1 musim 2023-2024 yang hanya akan dihadiri oleh 50% penonton. Menurut mereka, suporter di Indonesia harus teredukasi lebih dulu. Apalagi pada laga uji coba antara Persebaya Surabaya melawan Bali United, terekam ada oknum pemandu sorak suporter Persebaya yang malah menyanyikan yel-yel yang menghina suporter lain.
Pokoknya pelan-pelan saja dulu.
Jika ada yang setuju, yang menolak Dan keberatan juga tentu ada. Sebagian setuju dengan aturan tidak boleh ada suporter tandang. Tapi suporter kandang hanya 50% juga buat apa.
Beberapa alasan diungkapkan. Yang paling rasional adalah soal pendapatan klub yang bisa berimbas pada keuangan klub sepanjang musim. Efeknya bisa panjang. Alasan yang masuk akal.
Ada juga yang berpendapat jika pengurangan kehadiran suporter di stadion hanyalah akal-akalan nyari aman menjelang Pemilu 2024. Pendapat yang juga tidak sepenuhnya salah.
Namun dibalik silang pendapat tadi, sebenarnya pecinta sepak bola tidak keberatan jika jumlah suporter dikurangi dulu untuk sementara. Tapi jangan langsung 50%. Sebaiknya 70-75% terlebih dulu.
