Kekalahan PSS Sleman dari Persija Jakarta dalam laga pekan keenam BRI Liga 1 diwarnai dengan aksi oknum suporter PSS Sleman yang melakukan pitch invader alias masuk ke lapangan.
Dalam pertandingan tersebut, PSS Sleman harus mengakui keunggulan tim tamu Persija dengan skor 1-3 dalam laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Jumat (4/8/2023).
Kekalahan ini membuat pendukung PSS murka. Setelah pertandingan berakhir, para oknum suporter langsung merangsek ke lapangan meluapkan kekecewaannya.
Kekecewaan ini diungkapkan oleh pendukung kesayangan yakni Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) seusai PSS meraih hasil minor kesekian kalinya. Kekalahan dari Persija ini memang menambah rentetan hasil buruk tim.
Dalam lima pertandingan yang dilakoni beruntun, PSS belum pernah meraih kemenangan sama sekali.
Kemenangan pertama didapatkan PSS saat menghadapi Bali United pada laga pekan perdana Liga 1 dengan skor 1-0. Setelah itu, dalam lima laga beruntun PSS hanya meraih tiga kali imbang dan dua kali kalah.
Hasil buruk melawan Persija pun mnejadi puncak pendukung merasa geram dan akhirnya mengungkapkan semua keluhan mereka dengan memaksa masuk ke lapangan.
Protes yang dilakukan suporter dengan melakukan pitch invader pun membuat PSSI bereaksi.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga memberikap reaksi dengan apa yang ditunjukkan suporter PSS Sleman.
Menurutnya, sikap yang ditunjukkan suporter dengan memaksa masuk ke tengah lapangan ini harus ada yang bertanggung jawab. Ia menilai, hal ini tentu saja bukan tanpa sebab.
“Ini siapa yang harus tanggung jawab? Ayo kita jaga sepak bola kita,” tulis Arya Sinulingga dalam unggahan Instagram pribadinya, Sabtu (5/8/2023).
Padahal, lanjutnya, di bawah kepengurusan Ketua Umum PSSI Erick Thohir ini sudah cukup jelas untuk harus menjaga situasi pertandingan tetap kondusif.
Arya mengatakan, semua pihak bisa ikut mengubah sepak bola Indonesia lebih baik. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut Arya menuntut semua pihak ikut terlibat.
“Bagusnya sepak bola Indonesia ini membutuhkan waktu. Untuk itu, agar sepak bola Indonesia bisa semakin bagus, ini harus dilakukan bersama-sama. Bukan hanya PSSI ataupun klub terkait saja,” tegasnya.