Pekan kedua, terjadi keanehan. Madura United masih memimpin klasemen, disusul Persikabo 1973 yang pada pekan pertama berada di peringkat ke-6, lalu ada PSM di peringkat ke-3, dan uniknya Barito Putera yang pada pekan pertama kalah 0-8 malah naik ke peringkat ke-4, dan ditutup oleh Persebaya.
Borneo FC merosot ke peringkat ke-6, Dewa United ke peringkat ke-8, dan Persita Tangerang ke peringkat ke-10.
Sementara Persija dan Persib berada di peringkat ke-9 dan peringkat ke-16.
Madura United kemudian finish diperingkat ke-8. Sementara PSM, Persija, dan Persib akhirnya menempati 3 besar disusul Borneo FC dan Bali United.
Dewa United menempati peringkat ke-17, Persikabo di peringkat ke-14, dan Barito Putera di peringkat ke-15.
Dari klub yang berada di 5 besar, hanya PSM, Persija, Bali United yang tidak mengganti pelatihnya sejak awal musim. Ditambah Persebaya di peringkat ke-6 yang juga tidak mengganti pelatihnya di posisi 10 besar.
Jika hanya berkaca dari dua pekan saja pada musim 2022-2023, hanya ada satu klub yang bisa bertahan di lima besar sejak berhasil menempati posisi lima besar sejak pekan pertama, dan itu adalah PSM. Dan PSM mengakhiri musim dengan juara.
PSM sendiri baru bisa memimpin klasemen pada pekan ke-12 setelah pekan-pekan sebelumnya stabil di peringkat ke-2 namun kembali turun ke peringkat ke-2 pada pekan ke-15 dan naik lagi ke peringkat pertama pada peringkat ke-16 dan turun lagi hingga ke peringkat ke-3 pada pekan ke-22.
Dan stabil di peringkat pertama sejak pekan ke-24 hingga pekan terakhir.
Melihat dari catatan ini, belum tentu klub yang sekarang berada di lima besar pada pekan kedua bisa sampai selesai berada di sana. Tapi kemungkinan satu dari klub tersebut juara, bisa ada.
Yang pasti kestabilan yang menjadi kuncinya.
