Timnas.co – Owner meeting klub Liga 1 dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghasilkan 3 opsi waktu lanjutan Liga 1 Indonesia.
Owner meeting digelar pada Jumat (4/11) kemarin. Perwakilan 18 klub hadir dan represantasi klub Liga 1 menyepakati 3 opsi tanggal lanjutan kompetisi.
Pertama Liga 1 digelar kembali mulai tanggal 18 November 2022, kedua tangga 25 November, dan ops ketiga tanggal 2 Desember.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris Utama PT LIB, Juni Rachman usai owner meeting kemarin.
“Ada tiga opsi kelanjutan Liga 1 yaitu pada 18 November 2022, 25 November 2022, dan 2 Desember 2022,” kata Juni.
Harus berakhir tepat waktu
Diketahui Liga 1 ditunda karena insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober lalu. Saat itu sedang berlangsung pertandingan pekan ke-11 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Liga 1 musim 2022/2023 akan berlangsung selama 34 pekan dengan total 306 pertandingan. Artinya masih 23 pekan lagi yang harus dikejar di tengah ketidakjelasan keberlanjutan kompetisi.
Menanggapi hal itu, Juni menegaskan kapanpun waktu lanjutan Liga 1, pihak PT LIB selaku operator kompetisi akan berupaya menyelesaikan kompetisi sesuai waktu yang telah ditentukan.
Juni meyebut kompetisi harus selesai 16 April 2023. Sebab, PT LIB tidak ingin kompetisi bertabrakan dengan jadwal Piala Dunia U-20 yang akan dimulai pada tanggal 20 Mei tahun depan di Indonesia.
“Tidak bisa berubah dari tanggal itu,” tutur Juni.
Format pertandingan lanjutan Liga 1
Selain itu, owner meeting antar pemilik klub Liga 1 dengan PT LIB membahas format Liga 1 ke depan.
Muncul ide menggunakan format atau sistem gelembung seperti pada musi sebelumnya.
Namun Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, pihaknya belum bisa memutuskan.
“Kompetisi tetap berjalan penuh. Hanya saja, bentuk formatnya apakah kandang dan tandang atau gelembung, sesuai izin dari pemerintah,” terang Sudjarno.
Jadwal pertandingan lanjutan Liga 1
Selain itu, Sudjarno menerangkan terkait jadwal baru pertandingan masih akan disusun ulang.
PT LIB masih akan berkoordinasi dengan pemegang hak siar, termasuk dengan pihak keamanan mengingat kemungkinan sulitnya mendapat izin pertandingan pada malam hari.
